Kemanakah Mentariku?
Oleh: Moh. Ihsan Fauzi
Selepas subuh aku termenung
menanti mentari
Penerang pagi penyemangat hari
Berjam-jam kumenanti
Kenapa
mentari tak menunjukkan sinarnya?
Sinar hangat yang menyirnakan
dinginnya malam
Sinar yang kudambakan untuk
menembus kegelapan
Kemanakah mentari yang selalu
hadir menemani pagiku?
Apakah mentariku dicuri?
Atau memang sengaja pergi?
Tanpa mentari hariku gelap,
tanpa
mentari mataku hanya melihat hitam yang
pekat,
hitamnya gulita tanpa cahaya
Kemanakah mentariku, mentarimu, mentari kita semua?
Kenapa kau menghilang padahal
aku membutuhkan cahayamu
Kenapa kau tidak kunjung hadir
ketika banyak orang butuh penerang
Coba lihatlah! Bom menghantam
sekolah, bandara bahkan masjid
Coba lihatlah! Anak kecil
dihujat
Coba lihatlah! Vaksin palsu
membunuh banyak anak
Dan coba lihatlah! Mereka yang
saling hujat lantaran beda pendapat,
saling injak untuk mendapat
zakat
Ini semua salahmu hai mentari!
Karena tidak mau menunjukkan
diri
Dunia ini gelap karena kau
tidak mau menyinari
Roket-roket itu menghantam
sekolah karena kau mengaburkan arah
Saling hujat terjadi sebab kau tidak memberikan sinar pada mereka
Ini semua salahmu hai mentari!
Tapi pertanyaanku belum kau
jawab, kenapa kau pergi?
Apakah kau tak mau
lagi menyinari?
atau karena aku dan
teman-temanku yang tidak memedulikanmu lagi?
Di ujung shubuh, 5 Juli 2016
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.