DEBAT KANDIDAT, PARA CALON PAPARKAN VISI-MISI DAN PROKER
DEBAT KANDIDAT, PARA
CALON PAPARKAN
VISI-MISI DAN PROKER
lpmalmillah.com, Ponorogo –
(17/07) Awal UAS (Ujian Akhir Semester) genap, KPUM gelar debat kandidat di Graha Watoe
Dhakon yang dibuka untuk mahasiswa umum. UAS menjadi sebab banyak kursi kosong
terlihat. Akan tetapi selang beberapa waktu, mahasiswa sedikit demi sedikit
mulai memenuhi kursi yang disediakan. Acara dihadiri oleh Wakil Rektor III
Syaifullah, Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Agus Romdhon,
jajaran Sema, dan para calon ketua serta mahasiswa umum lain yang sedang kosong
dari jadwal UAS.
Acara dibuka oleh ketua
KPUM, Yusuf Fadillah pada 09.15 WIB. Dalam sambutannya kali ini ia mengatakan
bahwa hari ini adalah kesempatan terakhir masa kampanye yang diberikan KPUM
kepada setiap calon ketua. Sehingga ia berharap bahwa setiap calon mampu
menarik suara sebanyak-banyaknya dari mahasiswa. “Hari ini adalah hari
terakhir kampanye, puncaknya nanti malam. Maka dari itu kami mengharapkan para
kandidat untuk menarik suara sebanyak-benyaknya dari mahasiswa. Saya juga
berharap agar semua visi dan misi mampu mengena semua mahasiswa tidak sebatas
organisasi,” tutur Yusuf dalam sambutannya.
Hal tersebut ditegaskan
pula oleh Muhammad Khoiri, selaku sekretaris umum KPUM. “Maka dari itu saya
tegaskan kepada para calon untuk segera menanggalkan segala atribut kampanye dalam bentuk apapun,”pungkasKhoiri.
Lalu acara diserahkan
kepada moderator sebagai pemandu jalannya debat kandidat. Debat para calon ini
dimulai pukul 09.32 WIB. Para calon ketua HMJ TBI naik ke panggung lalu disusul
oleh moderator, Amirul Makhali, mahasiswa jurusan Akhwal al-Syakhsyiyah, yang
membacakan peraturan debat kandidat hari ini.
Empat calon ketua HMJ
Tadris Bahasa Inggris mengawali debat kandidat dengan menjawab pertanyaan yang
dilontarkan moderator. Setelah dijawab oleh setiap calon, moderator meminta
untuk mempromosikan visi, misi dan program kerja yang telah disiapkan. Tidak
ada waktu dari moderator untuk saling menanggapi antar calon kandidat, sehingga
mereka langsung dipersilahkan untuk meninggalkan panggung.
Terkait debat kandidat,
Ima Agista, salah satu calon katua HMJ TBI menanggapi pelaksanaan debat yang
telah ia lalui. Ia baru menyadari bahwa yang akan ia hadapi dengan yang ia
lalui sangat berbeda. Menurut pendapatnya, panitia telah memberitahu perihal
debat. Akan tetapi ia juga kaget ketika moderator tidak memberikan waktu untuk
saling menanggapi. Hal yang sama juga dirasakan oleh kandidat dari HMJ TBI yang
lainnya, Jarwati, mengaku telah mendapat informasi dari panitia perihal jadwal
debat. Ia telah mempersiapkan segalanya seperti jawaban-jawaban dan pertanyaan
yang mungkin akan dilontarkan oleh pihak lawan maupun olehnya. “Padahal aku
sudah siap-siap jika ada sanggahan dari calon lain. Sayang, kan, ku kira juga
bisa mengomentari visi-misi dan proker dari calon lain,” ujar Jarwati.
Setelah debat kandidat
ketua HMJ TBI usai, dilanjutkan oleh Allisa Adhitya Asep Irfana sebagai calon
tunggal Dema FATIK (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan), serta Ridwan sebagai
calon tunggal Sema FATIK. Setelah visi, misi, dan program kerja disampaikan,
moderator melontarkan pertanyaan kepada keduanya. Hal yang sama ini berlaku
untuk calon-calon selanjutnya dan berlanjut hingga akhir sesi pertama debat
kandidat siang ini.
Sesi pertama
penyampaian visi dan misi disampaikan oleh 16 calon ketua dari HMJ Tadris Bahasa
Inggris, Sema dan Dema FATIK, Sema dan Dema FUAD (Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah), HMJ PBA (Pendidikan Bahasa Arab), HMJ MPI (Manajemen Pendidikan
Islam), HMJ PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), HMJ IAT (Ilmu Al-Quran
dan Tafsir), dan terakhir HMJ jurusan baru yakni Pendidikan IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam).
Pelaksanaan debat
kandidat diistirahatkan terlebih dahulu pukul 11.31 WIB, dan dilanjutkan sesi
kedua pada 13.25 WIB. Sesi kedua debat dipegang oleh moderator yang sama dan
dilaksanakan seperti halnya sesi pertama. Mengawali debat, moderator memanggil
calon HMJ AS (Akhwal al-Syahsiyah dan Muamalah). Disusul dengan calon ketua
dari HMJ Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), HMJ PAI (Pendidikan Agama
Islam) dan HMJ PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini).
Debatselanjutnyadiisiolehcalondariketua HMJ KomunikasiPenyiaran Islam (KPI) dan
HMJ BimbinganPenyuluhan Islam (BPI). Setelahituditeruskanoleh calon ketua HMJ
Ekonomi Syariah, calon ketua HMJ Perbankan Syariah, serta calon ketua HMJ Zakat
dan Wakaf (ZAWA).
Meski terlihat banyak
kursi yang kosong di sesi kedua ini, namun acara debat kandidat tetap
diteruskan oleh calon ketua Dema dan Sema Fakultas Syariah, Adhie Handika dan
M. Mukhlis Aminudin. Selanjutnya Sema dan Dema FEBI (Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam) menempati podium debat kandidat. Setelah itu moderator
mempersilahkan calon ketua yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa yang hadir,
calon tunggal ketua Dema Institut, Moh. Faishal Arifin, dan Rokhman Rifa’i
sebagai calon tunggal Sema Institut.
Debat kandidat ini juga
mendapat tanggapan dari beberapa mahasiswa yang hadir, salah
satunya dari Hanik Rosyidah sendiri, mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Menurutnya program kerja memang sudah ditata rapi, akan tetapi kebanyakan dari
para kandidat hanya bisa membuat Proker tanpa jaminan realisasi. “Jadi
mereka harus punya bukti nyata, harus ada sanksi, apabila tidak mampu
menepatinya maka akan ada konsekuensi gitu. Apabila mampu menepati, ya untuk
kemajuan kami sebagai mahasiswa sendiri. Lagipula untuk kemajuan akan bisa
terlaksana apabila ada niat yang pasti untuk memajukan kampus. Sosok pemimpin
yang saya inginkan adalah mereka yang mau bekerja nyata. Sebisa mungkin saya
akan memilih mereka yang benar-benar mampu dan memiliki keinginan untuk menjadi
pemimpin,” terang
Hanik, mahasiswa semester II ini.
Penulis :
Arini S.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.