SEMINGGU MASA KAMPANYE, SEPI
SEMINGGU
MASA KAMPANYE, SEPI
IAIN Ponorogo
(13/07) - Masa kampanye calon ketua OMIK (Organisasi Mahasiswa Intra Kampus) yang
dimulai tanggal 10 hingga 16 Juli terlihat sepi. Hal ini dibuktikan dengan
beberapa kandidat ketua organisasi intra yang tercatat hanya melakukan kampanye
di sebagian kelas. Tidak ada calon yang melakukan orasi terbuka. Selain itu,
banyaknya calon tunggal juga menjadi penyebab sepinya masa kampanye. Karena sistem
aklamasi akan otomatis dilakukan bagi setiap calon tunggal, sehingga menyebabkan
tidak adanya persaingan yang kompetitif. Hal tersebut telah ditetapkan dalam
sidang pada Minggu (09/07) lalu. Maka dari itu, suasana kampus yang semestinya
ramai saat masa kampanye, nampak sepi tanda-tandanya.
Calon
ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah, Bagus Erfini mengatakan bahwa
kampanye bagi calon ketua tunggal tidak perlu dilakukan untuk pengenalan kepada
mahasiswa umum. Karena menurutnya ketiadaan rival dalam Pemilwa menjadi hal
yang tidak perlu dipermasalahkan. Ia juga memaparkan bahwasannya visi dan misi
serta program kerja hanya akan disampaikan ketika debat kandidat pada Senin
(17/07) mendatang.“”Memang tidak perlu kampanye, mbak. Dikarenakan tidak ada
kandidat lain yang mengajukan. Sehingga calon ketua tunggal tidak perlu melakukan
kampanye,” ujar Bagus Erfini.
Sementara
itu, calon ketua Dema Institut sebagai lembaga tertinggi di samping Sema
Institut, Moh. Faisal Arifin mengatakan bahwa daripada berkeliling dari kelas ke kelas, ia lebih
memilih untuk berkampanye dengan cara yang lebih sosialis.
Mahasiswa Jurusan Muamalah semester VI ini mengajak teman-temannya
untuk ngobrol di warung kopi, atau di tempat lain. “Saya sendiri kampanye
melalui pendekatan emosional
dan dengan cara menyapa mahasiswa serta memperkenalkan
diri saya sebagai
calon Presiden
Mahasiswa,” terang
Faishal.
Perihal
banyaknya kandidat ketua tunggal ini mendapat tanggapan dari mahasiswa. Ifada,
begitu sapaannya, mengatakan bahwa sebenarnya calon tunggal tidak diperbolehkan
untuk saat ini.“”Calon tunggal itu ndak boleh untuk saat ini. Termasuk
pencalonan lurah itu pun harus ada lawan, baru ada pemilihan. Akan tetapi kalau
zona kampus saya tidak tahu permainannya,”
imbuh mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam semester IV ini.
Namun
berbeda bagi lembaga yang memiliki calon ketua lebih dari satu. Panitia
mewajibkan kepada calon yang memiliki rival untuk melakukan kampanye di masa
yang telah ditentukan. Salah satu calon ketua HMJ Tadris Bahasa Inggris,
Muhammad Ainul Fuadi, menerangkan terkait kampanye yang akan ia lakukan. Ia
mengaku mempromosikan dirinya kepada mahasiswa lain. Ia juga mempublikasikan
visi, misi, dan program kerja sebagai prasyarat ketua HMJ di masa yang akan
datang di kelas-kelas yang dimasuki. “”Saya sudah melakukan kampanye mulai dari
kelas-kelas semester II hingga semester atas, dengan mempromosikan visi, misi
dan program kerja yang saya buat,”” terang Fuadi.
Jarwati
yang juga sebagai calon ketua HMJ TBI mengaku melakukan hal yang sama dengan
Fuadi dalam berkampanye. Penjelasan visi, misi, dan program kerja dengan cara
memasuki kelas maupun di luar kelas menurutnya sudah selayaknya dilakukan
sebagai salah satu cara untuk mempromosikan dirinya di depan mahasiswa umum,
khususnya mahasiswa TBI. Mahasiswa semester II ini berkata, “”Yang kami sampaikan berupa
visi, misi dan program kerja saja. Sejauh ini dari HMJ TBI, para calon
bersama-sama secara bergantian menyampaikan visi, misi dan proker masing-masing,”” pungkasnya.
Kampanye
dari para calon ketua HMJ TBI tersebut dibuktikan dengan pernyataan salah satu
mahasiswa TBI, Angelina (bukan nama asli), ia mengatakan bahwa para calon ketua
memang telah melakukan kampanye di kelasnya. ”Iya mbak, mereka telah
berkampanye seperti yang seharusnya mereka lakukan,”” tukas Angelina.
KPUM
angkat bicara terkait sepinya kampanye. Menurut ketua KPUM, waktu yang telah
diberikan dalam masa kampanye menjadi hak para calon ketua. Yusuf Fadillah
berkata, “”Kami dari KPUM memberikan waktu segitu lamanya, kalau tidak
dimanfaatkan ya udah, itu hak mereka,”” tegasnya.
Reporter : Fida,
Zahra, Zia
Penulis : Arini
S.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.