OPENING CEREMONY DIGELAR, KONGRES I DIMULAI
lpmalmillah.com, Ponorogo - Opening
ceremony sebagai awal
dari rangkaian agenda kongres I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Juli
2017. Acara ini dimulai pukul 09.16 WIB bertempat di gedung B lantai 3. Acara
yang dibuka oleh wakil rektor III, Syaifullah, berjalan dengan lancar, meskipun
terlambat selama 1 jam 16 menit. Hal ini
dikarenakan para peserta penuh maupun peninjau tidak segera mendatangi arena.
Padahal pukul 08.00 WIB, wakil rektor III sudah tiba di tempat. Tetapi, segera
meninggalkan arena karena dilihatnya acara belum dimulai.
Opening ceremony ini
dihadiri oleh wakil rektor III, Ketua Dekan Fakultas Syariah, Ushuluddin,
Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Ponorogo, ketua DEMA, ketua SEMA, serta peserta dari delegasi
mahasiswa beberapa UKM, HMPS, dan SMJ.
Acara Kongres diawali dengan sambutan dari Lutfi Habibi selaku
ketua DEMA, ia mengatakan bahwa dengan berevolusinya MUSMA menjadi kongres diharapkan
gerakan mahasiswa juga berevolusi. Hal ini menyangkut revolusi pergerakan dan
juga intelektual mahasiswa.
Sambutan disusul oleh ketua SEMA Risqi Wahyudatama,
ia memohon maaf atas keterlambatan terselenggaranya Kongres, ia berkata
bahwasanya keterlambatan tersebut dikarenakan perubahan sistem pemerintahan
dari Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) menjadi Republik Mahasiswa (RM). Selain itu
juga adanya amandemen peraturan perundang-undangan, sistem pemerintahan, dan
struktur pemerintahan. “Ada tiga poin penting yang diubah yaitu berkaitan
dengan pemerintahan yang dulunya KBM menjadi sistem RM yang sistem
pemerintahannya presidensiil, kemudian
mengganti sistem perundang-undangan yang lama menjadi baru, serta
perubahan dalam struktur pemerintahan menyesuaikan dengan aturan Kemenag
tentang organisasi intra kampus,” tegas Yuda, panggilan akrabnya.
Selain tiga poin penting tersebut, Yuda juga menyampaikan harapan
bahwasanya Republik Mahasiswa bisa lebih masif di wilayah apapun. Ia juga
berharap bahwa generasi selanjutnya mampu memperbaiki segala kekurangan di
periode sebelumnya. Aspirasi dari lembaga legislatif dan juga eksekutif
benar-benar mampu diadvokasikan kepada seluruh mahasiswa. “Ketika ada yang
harus diperjuangkan maka tetap diperjuangkan!”
imbuh Yuda.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Syaifullah yang juga menyinggung
masalah keterlambatan kongres tersebut.
Ia berkata, “Kongres merupakan acara yang ditunggu-tunggu selama
kurang lebih 6 bulan, karena memang SK hanya sampai Desember 2016. Sebagian
alasan yang disampaikan oleh ketua SEMA memang cukup rasional dan seharusnnya
acara seperti ini (Kongres) harus
disegerakan.”
Opening ceremony
diakhiri dengan doa yang dibacakan oleh Angga Mario salah satu mahasiswa IAIN
Ponorogo. Tepat pukul 10.00 WIB, acara ditutup.
Agenda dilanjutkan dengan sidang pleno pengesahan peraturan
perundang-undangan. Sebelumnya, panitia telah mengkondisikan peserta dengan
memisahkan peserta penuh dan peninjau, lalu pembagian ID card oleh ketua SEMA. Sidang dipimpin oleh ketua SEMA dan
didampingi oleh sekretaris sidang, Farid Chairul Ikhwan, dan disahkan oleh
ketua DEMA. Sidang pleno berjalan dengan lancar, peraturan yang dibacakan dalam
sidang disepakati oleh peserta kongres tanpa adanya protes dan opsi. Berbeda
dengan MUSMA tahun lalu, tahun ini peraturan tidak dibacakan secara rinci.
Akhirnya, sidang pleno tersebut di skorsing dan akan dilanjutkan pada
tanggal 9 Juli 2017 mendatang.
Reporter: Zia, Fida, Tiara, laila_Crew
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.