Hari Kedua, Maba belum terima Modul PBAK
Pengenalan Budaya
Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Ponorogo memasuki hari kedua. Sesuai
dengan namanya, agenda inibertujuan untuk mengenalkan kepada Maba tentang
budaya akademik dan segala hal tentang kampus dan dunia kemahasiswaan.
Pengenalan dapat dimaksimalkan menggunakan modul. Namun, hingga hari kedua
modul belum ada di tangan Maba.Tahun lalu, modul OPAK (Orientasi Pengenalan
Akademik dan Kemahasiswaan) dibagikan pada
saat TM ketiga, Senin, (29/8/17) . Maba saat itu sudah dapat membaca materi
yang ada di modul sebelum OPAK berlangsung. Mengapa modul belum juga dibagikan?
Mungkinkah modul ditiadakan? Sudahkah modul masuk ke anggaran PBAK?
Modul PBAK berisi
materi yang disampaikan dalam PBAK. Terdapat pula selayang pandang mengenai
Organisasi Mahasiswa Intra Kampus (OMIK). Mulai dari Dema Institut, Sema
Institut, Dema Fakultas, Sema Fakultas, Himpunan Mahasiswa Jurusan, hingga Unit
Kegiatan Mahasiswa. Selain itu, juga terdapat jadwal kegiatan selama PBAK berlangsung.
Khoirul Anam selaku
Kasubag Keuangan mengaku pihaknya telah menyetujui anggaran untuk modul.
Anggaran sudah diajukan oleh Dematapi belum dicairkan. “Modul sudah disetujui anggarannya, tapi belum dicairkan”, terang
Anam.
Anggaran
telah diajukan oleh panitia dan disetujui Kasubag keuangan. Panitia telah
menjalankan langkah pertama untuk pengadaan modul. Jika anggaran telah
disetujui, mengapa belum juga dibagikan?
Moh. Faishal selaku
Ketua Dema mengaku keterlambatan disebabkan oleh persipan yang mepet. Hal
itu dibenarkan mengingat alih status baru diresmikan awal tahun 2017. Alih
status tersebut juga dianggap menjadi sebab mundurnya Kongres dan pelantikan.
Pelantikan yang terlaksana.
Kendala selanjutnya
adalah beberapa materi dari OMIK terlambat mengumpulkan logo-logo UKM juga baru
dikirimkan ke percetakan. Keterlambatan menunjukkan
kurangnya kecekatan OMIK yang juga mengisi materi dalam modul.
Kini, Faishal mengaku
bahwa draft modul sudah dalam proses lay
outing di percetakan. “Sekarang sudah
di percetakan, proses lay out.”, jelasnya. Hari
kedua PBAK, modul masih belum dicetak. Jika demikian, kapan modul dibagikan ke
mahasiswa?
Menurut pernyataan
Faishal, modul akan diusahakan sampai ke tangan Maba pada hari terakhir PBAK,
Kamis (31/8/17). Ia melanjutkan, jika tidak dibagikan hari Kamis, akan
diusahakan bisa dibagikan di luar agenda PBAK, selambat-lambatnya awal masuk
semester ganjil 2017-2018.
Terdapat
wacana untuk membagikan modul ke Maba pada akhir PBAK. Jika itu terelisasikan,
belum bisa dipastikan akan maksimalnya pemanfaatan modul. Jika dibagikan di
luar PBAK, kandungan modul telah tersampaikan ke Maba pada masa PBAK.
Modul
merupakan salah satu hak Maba dalam PBAK. Melalui modul, Maba dapat mengenali
kampus beserta birokrasinya. Hal itu turut disampaikan oleh Muhamad Munir selaku ketua panitia
PBAK. “Ya saya harapkan bisa segera
dibagikan agar mahasiswa paham betul tentang kampus”, kata Munir.
Modul
merupakan salah satu hak yang seharusnya didapatkan maba. Menurut Munir, hak
Maba antara lain modul, konsumsi, dan sertifikat. Untuk sertifikat, menurut
Faishal, akan dibagi bersamaan dengan modul.
Sebagai
tindak lajut dari belum adanya modul, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
mengatasinya dengan membagikan file
materi kepada Maba via WhatsApp.
Menurut Een Angga selaku ketua Dema FEBI, panitia telah mengajukan anggaran
untuk modul tetapi belum dicairkan.
Berbeda
dengan FEBI, menurut Dika selaku ketua Dema Fakultas Syariah, modul hanyalah
pengenalan dalam bentuk teks. Menurutnya, tidak perlu terlalu dipermasalahkan. “Itu kan hanya teks. Secara konteksnya Maba
sudah bisa melihat dan mempelajari dari pelaksanaan PBAK”, ujar Dika.
FEBI
mengambil inisiatif untuk membagikan materi kepada Maba. Maba diharapkan dapat
lebih memahami materi yang disampaikan. Pihak FASYA menganggap pemaksimalan
acara sudah sebagai materi yang dapat ditangkap Maba.
Salah
satu Maba PAI, Yessi mengatakan ia kurang dapat memahami materi yang
disampaikan. Ia juga mengatakan tidak memungkinkan untuk menulis materi secara
keseluruhan. “Ya agak susah sih. Belum
lagi catatan tidak pasti lengkap. Kalau ada modul pasti lebih mudah paham”, tuturnya.
Modul
sebagai penyampai materi pengenalan PBAK belum juga didapat Maba. Pihak Dema
menanggapi bahwa modul sedang dalam proses di percetakan. Hingga kini, Maba
menantikan adanya modul sebagai haknya untuk pendalaman materi.
Reporter: Riza, Adzka, Alwi
Penulis: Adzka
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.