ANGGARAN DAN WAKTU TERBATAS, INAGURASI NIHIL
lpmalmillah.com, Ponorogo (03/08/2017) - Orientasi
mahasiswa IAIN Ponorogo yang bernama PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan
Kemahasiswaan) tahun ini memang
berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan yang sangat mencolok
terlihat pada ketiadaan inagurasi pada penghujung
acara.
Salah satu penyebabnya karena tidak adanya anggaran khusus dari pihak kampus.
Inagurasi sendiri biasanya masih menjadi
saturangkaian agenda orientasi
mahasiswa, yang di dalamnya terdapat pentas seni atau hiburan dari seluruh UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa) sebagai wujud eksistensinya kepada mahasiswa baru.
Mengingat inaugurasi adalah salah satu momen pengenalan jati diri UKM,
sedangkan dalam kesempatannya malah ditiadakan, apakah hal tersebut bisa
mengancam eksistensi UKM?
Ketua panitia PBAK, Moh. Munir
menyampaikan bahwa beberapa poin anggaran PBAK ditampung oleh sumber dana lain.
Terop, panggung dan sound system yang
dipakai untuk Pembukaan PBAK menggunakan anggaran resepsi wisuda
yang dilaksanakan Sabtu (26/8/17). Juga untuk keperluan narasumber dari
Kapolres Ponorogo menggunakan dana lain yang tidak disebutkan. "Beberapa
anggaran pun dipotong, termasuk inagurasi", terang Munir.
Sementara itu, Moh Faishal selaku ketua
Dema-I (Dewan Eksekutif Mahasiswa-Institut) mengaku telah memikirkan tentang
anggaran Inagurasi. Ia menyampaikan kepada pihak UKM bahwa akan menanggung
untuk panggung dan sound system.
Tetapi, UKM memiliki keperluan lain yang tidak bisa ditutup dengan anggaran
Dema-I. Keperluan tersebut berupa alat peraga,
kostum, dan tata rias yang tidak bisa ditanggung oleh anggaran Dema-I maupun UKM sendiri. “Ya kan dana PBAK ini udah kebagi-bagi, tapi pengennya kami dari Dema
bantu, dan UKM juga berpartisipasi untuk kebutuhan penampilannya. ya, nanti
dilobykan lagi lah”, jelas Faishal.
Tak hanya soal anggaran, ketiadaan
inagurasi rupanya juga terkendala oleh waktu pelaksanaan. Pelaksanaan PBAK yang
dibatasi waktunya turut menjadi sebab.
Dalam Keputusan Direktur Jendral Pendidikan
Islam No. 4962 Th. 2016 poin H No. 3 tentang Larangan disebutkan bahwa panitia
dilarang melakukan kegiatan malam hari di luar ketentuan. Pelaksanaan Inagurasi yang biasanya ada di malam hari pun
berbenturan denganaturanini. Di samping itu, pada malam hari
terakhir PBAK (31/8/17) umat muslim sedang melaksanakan takbiran, mengingat keesokan harinya adalah Hari Raya Idul Adha
1438 H.
Dalam hal ini, Faishalbersama jajaranpengurus Dema mewacanakanbahwa Inagurasi akan diadakan
di luar PBAK. “Rencananya di luar PBAK.
Yang kami takutkan, kalau tidak ada Inaugurasi, minat Maba masuk UKM berkurang”,
terang Faishal.
Sebelum PBAK dimulai (25/8/17), Moh
Munir mengatakan belum ada kesepakatan mengenai penyelenggaraan Inaugurasi. “Masih belum disepakati. Kalau mau diadakan
ndak masalah, asalkan siang hari”, jelas Munir.
Melihat urgensi Inaugurasi yang di
dalamnya mengenalkan UKM, pengurus UKM yang bernaung pada Republik Mahasiswa IAIN Ponorogo sepakat mengadakan
audiensi dengan Wakil Rektor III IAIN Ponorogo,
Syaifullah. Audiensi dilaksanakan Rabu siang (30/8/17). Pengurus UKM menyatakan
ingin mengadakan Inaugurasi di akhir PBAK. Tetapi Syaifullah menekankan kembali
bahwa tidak ada anggaran tambahan untuk PBAK."Iya, ditiadakan, soalnya gak ada anggaran lagi", ucap
Bayu, perwakilan UKM Mahasiswa Pecinta Alam saat audiensi.
Faisal juga membenarkan dibatalkannya
Imaugurasi seusai PBAK seperti yang direncanakan sebelumnya. "Iya, ndak jadi diadakan", jawabnya singkat.
Setelah menjalani musyawarah dan
audiensi, didapat hasil bahwa Inaugurasi pada PBAK tahun ini ditiadakan.
Perihal anggaran dan waktu menjadi pertimbangan yang memberatkan bagi
penyelenggara. Sebagai pihak yang memiliki kepentingan dalam Inaugurasi, UKM
seakan menjadi pihak yang dirugikan.
Irfan sebagai ketua UKM Unit Kegiatan
Keislaman Ulin Nuha menyampaikan tanggapan mengenai ditiadakannya Inaugurasi.“Ya sebenarnya ingin menampilkan ke seluruh
mahasiswa. Ya kami maksimalkan di expo saja ini”, kata Irfan.
Berbeda dengan Irfan, Bayu menyampaikan
tidak terlalu mempermasalahkan ketiadaan Inaugurasi. Ketua UKM Mapala ini
mengaku tidak menyiapkan apapun untuk Inaugurasi."Buat kami ndak
masalah, dan memang nggak mempersiapkan", ucap Bayu.
Sementara perwakilan dari UKM SEIYA,
Aji, menilai bahwa SEIYA tidak dirugikan ataupun diuntungkan dengan ketiadaan
Inaugurasi. Ia menganggap, expo sudah
cukup mengenalkan UKM pada Maba. Selain itu menurutnya, tidak semua UKM bisa
mengenalkan kegiatannya melalui Inaugurasi. “Gak
semua UKM bisa menampilkan kegiatannya di Inaugurasi", tukas Aji.
UKM UKI Ulin Nuha menganggap ketiadaan
Inaugurasi merugikan karena UKM tidak bisa mengenalkan organisasinya dengan
maksimal. UKM Mapala menganggap tidak bermasalah dengan tidak adanya
Inaugurasi. Begitu pula UKM SEIYA yang notabene penanggungjawab Inaugurasi,
menganggap expo UKM sudah cukup untuk
pengenalan.
Inaugurasi dan expo sama-sama bertujuan untuk mengenalkan UKM. Di dalam expo, Maba
akan mendatangi UKM sesusai minatnya dan mencari tahu lebih detail mengenai UKM
tersebut. Tetapi, Maba tak dapat memahami UKM yang tidak didatangi stannya.
Sedangkan, jika melihat Inaugurasi, Maba memang tidak berkesempatan untuk
berdialog dengan pengurus serta anggota UKM. Namun, Maba dapat mengenal seluruh
UKM yang ada di bawah naungan RM IAIN Ponorogo melalui penampilannya.
Mengenai berpengaruh atau tidaknya
ketiadaan inagurasi, Moh Munir kembali angkat bicara. Menurutnya hal tersebut
tidak memberi pengaruh yang berarti bagi PBAK. “Kalau ada ya baik, tapi kalau tidak ada pun tidak masalah. Esensi dari
PBAK tidak berkurang. UKM pun diberi waktu hari ini untuk mengenalkan ke Maba
(expo.red)”, jelas Munir.
Reporter : Riza,
Penulis: Adzka
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.