Mahasiswa Kehilangan Barang, Keamanan Parkir Dipertanyakan
Reporter: Dendy, Ririn, Zona, Anisa, Agus, Irfan, Avin
lpmalmillah.com, Ponorogo - Keamanan
parkir kampus II
IAIN Ponorogo di Desa Pintu Kecamatan Jenangan
sangat memprihatinkan. Belum genap satu semester kampus 2 ini
ditempati, sudah
beberapa kali terjadi kasus kehilangan
barang mahasiswa yang tertinggal di sepeda motor, berupa HP (Handphone),
kunci sepeda motor dan helm. Keamanan di
parkiran pun patut dipertanyakan.
Salah satu yang
merasakannya adalah Dhista, mahasiswa Ekonomi Syariah semester
1 ini kehilangan HP di
parkiran sebelah utara saat UTS
berlangsung.“Pas nunggu temenku aku inget kalau HP ku tak taruh dashboard motor”, ujar
Dhista. Dhista
sudah mencoba lapor ke satpam, tetapi hasilnya nihil.
Adip Mashuri salah satu satpam di
kampus 2 menanggapi kasus kehilangan yang dialami Dhista tersebut. “Kalau kasus kehilangan sering, HP terutama
karena ditaruh di dashboard motor matic itu”,tutur Adip.
Tidak hanya itu Davi dari jurusan
Ekonomi Syariah semester 1 kehilangan 3 buah kunci motor dalam satu gantungan,
2 kunci Scorpio dan 1 kunci Vega di parkiran antara gedung FEBI dan FASYA.
Kejadiannya bertepatan saat UTS. “Hilangnya
mungkin jatuh tanpa sepengetahuan saya”, ujar Davi. Davi pun sudah melaporkan
kejadian tersebut ke satpam, tetapi kurang mendapatkan tanggapan.
Selain itu Shintya Putri, mahasiswi
semester 3 telah kehilangan
helm di parkiran sebelah utara. Helmnya diletakkan di motor. Shintya sudah melaporkan
kejadian tersebut
ke jukir (juru parkir) tapi mendapat tanggapan yang kurang baik.
Tanggapan dari jukir mengenai kasus
kehilangan ini cukup mengejutkan. Ia menuturkan bahwa pengamanan bukan
tugasnya. “Kami ini juru parkir jadi
tugasnya hanya menata parkir, bukan mengamankan.”tegas Ari salah seorang
juru parkir.
Adip kembali menanggapi bahwasanya
parkiran yang sekarang hanya bersifat sementara, selanjutnya akan dipindahkan
ke belakang gedung baru jika pembangunannya sudah selesai. Ia juga mengatakan
bahwa kasus kehilangan HP sudah sering terjadi sejak satu bulan pertama
ditempati. Diduga pelaku yang mengambil HP 1 orang, karena satpam mempunyai bukti
video rekamannya yang diambil dari atas gedung FASYA, tetapi pihak keamanan
masih mencari bukti yang kuat untuk menindaklanjutinya. Adip menekankan,“Bila tidak ada pengarahan untuk parkir di
sana berarti tidak ada pengawasan di sana.Kita pun patroli dengan sebatas kita saja, hanya 3 orang.
Karena
masih minim jadi pengawasan masih belum maksimal”,tambahnya.
Ia melanjutkan,
pihak keamanan telah
mencoba
bekerjasama dengan DEMA, tetapi kurang mendapatkan tanggapan. Sedangkan pihak
DEMA-F mengelaknya. “Pihak
satpam tidak pernah menjalin hubungan kerja sama dengan DEMA”ujar
Andika Ketua DEMA FASYA (Fakultas Srariah).
Adip juga mengatakan
bahwa satpam tidak mencatat identitas dari keseluruhan
korban kehilangan, tetapi hanya mencatat korban yang kuncinya tertinggal atau
hilang. “Sebenarnya
mahasiswa sudah tahu bagaimana melapor pada satpam jika terjadi
kehilangan, tetapi karena fasilitas yang kurang mendukung jadi sulit untuk
menemukan pelaku”, tambah Adib.Ia
juga menyatakan bahwa setiap kasus kehilangan yang
dilaporkan, akan ada tindak lanjut dari satpam.
Selain pada satpam,
kerap mahasiswa mengadu pada Tri, salah satu Karyawan FASYA. Tri menuturkan bahwa ia hanya dapat menampung
keluhan dari mahasiswa. “ Saya di sini
hanya menampung keluhan dari mahasiswa, jika ada kehailangan di parkiran ya
saya tanyakan ke satpam, soalnya yang bertanggungjawab keamanan itu satpam.”kata Tri.
Muhtadi, Kabag Sarana Prasarana Umum mengakui bahwa
keamanan
di kampus 2 masih kurang. “Saya
menghimbau agar mahasiswa sebaiknya lebih hati-hati dan saya sedikit kecewa
akan keteledoran mahasiswa.” Terang Muhtadi.
Muhtadi menuturkan akan ada rencana
penambahan CCTV dan pengamanan akan lebih dimaksimalkan di kampus 2. ”Kedepannya akan ada penambahan CCTV tetapi
difokuskan ke ruangan, jika tidak mencukupi, UKT mahasiswa akan dinaikkan
sehingga bisa menambah CCTV di outdoor dan gerbang. Selaku Kabag Sarpras saya akan
mengusahakan itu semua”, ujar Muhtadi. Ia juga
menambahkan akan adanya pemeriksaan STNK untuk orang yang keluar masuk kampus.
Di sisi lain, Irma
salah satu mahasiswi Jurusan Akhwal Syakhsiyyah semester 1 mengharapkan
sikap tegas dari pihak kampus.“
Pengadaan CCTV seharusnya sejak dulu dan dipasang di semua sudut parkiran agar
kelihatan semua tempat yang digunakan untuk parkir, dan sebaiknya penjagaan
diperketat dari pihak keamanan”, harap Irma.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.