Tak Kunjung Digubris, Pengemudi Bentor Ancam Lapor ke DPR RI
Reporter
: Yulia, Lia, Alwi & Manda
lpmalmillah.com, Ponorogo
- Para pengemudi becak motor (bentor) kembali melakukan demo di depan taman Pemkab
Ponorogo (30/01/18). Tuntutan mereka tetaplah sama, yakni meminta solusi yang
tepat atas pelarangan pengoprasian bentor.
Menurut
Sunarso, ketua paguyuban bentor Ponorogo sekaligus koordinator lapangan mengatakan
bahwa bentor mengharapkan perhatian dari pemerintah. Dia mengancam akan melapor
ke DPR RI jika masalah ini tidak ada tanggapan sama sekali. Ia juga bercerita
bahwa dulu Ipong (Bupati Ponorogo) waktu Pilkada naik bentor ke KPU.
“Tidak ada solusi yang ditawarkan,
pokoknya bentor itu dilarang. Cuma, Pak Ipong waktu saya temu beliau malah
menyerahkannya ke Dinas Perhubungan. Waktu itu kita dan Dinas Perhubungan menemukan
solusi, intinya untuk jalur protokol tidak boleh dilewati bentor”, ujar
Sunarso.
Salah
satu pengemudi bentor, Sardi menyatakan bahwa sudah tiga bulan ia tidak bekerja
lantaran bentornya sempat disita oleh pihak kepolisisan. “Bentor ditilang, ditahan dua bulan dan tidak boleh diambil, suruh
bayar denda enam puluh ribu”, ungkap Sardi.
Begitu
pula dengan Miskan, yang juga salah atu pengemudi bentor. Dia menceritakan
tentang penghasilannya menjadi penarik bentor per-hari yang tidak menentu. “Kadang berkisar sepuluh hingga empat puluh
ribu rupiah, atau bahkan sama sekali tidak ada, uang saku untuk dua anak saya
aja sepuluh ribu, belum lagi untuk keperluan makan sehari-hari”, papar
Miskan.
Andrea
Perdana selaku KASI (Ketua Seksi) Kerjasama Satpol PP menjelaskan bahwa jumlah
bentor sekitar 600 sampai 700, tetapi yang terdaftar paguyuban hanya sekitar
400 bentor. Sedangkan jumlah becak pancal di Ponorogo berjumlah sekitar 4000.
“Bentor itu sangat cepat
perkembangannya, jika bentor dibiarkan, maka becak pancal juga akan beralih ke
bentor, dan hal ini akan menimbulkan rawan terjadinya kecelakan karena
mengemudi bentor cukup sulit. Peraturan dibuat bukan untuk kepentingan politik
atau pemerintah tetapi untuk kepentigan shifnya”,
jalas Andrea saat kami temui di kantornya.
Pukul
10.35 WIB salah satu peserta demo bentor mengalami pingsan. Peserta lain membopongnya
ke pendopo alon-alon guna beristirahat, hingga kemudian dilarikan ke rumah
sakit. Sekitar pukul 11.00 WIB hujan mulai turun, namun peserta demo tetap
bertahan di tempat. Sedangkan dari Pemkab belum ada pewakilannya satupun yang
keluar memberikan tanggapan.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.