IPPBMM-VII Menjelang, Sudah Siapkah IAIN Ponorogo?
Reporter: Chandra , Irfan, Riza, Umar, Aya, Adzka
Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa
(IPPBMM) ke-VII akan segera diselenggarakan bulan April 2018 di IAIN
Purwokerto. IPPBMM adalah ajang perlombaan olah raga, seni, dan riset untuk
menjaring bakat dan minat mahasiswa PTKIN. Lomba yang diadakan dua tahun sekali
ini hanya dibuka untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di
wilayah Jawa-Madura. Bidang olahraga yang akan dilombakan menurut modul IPPBMM
terdapat 10 cabang antara lain futsal, bola voli, tenis meja, bulu tangkis dan
catur.
Juga akan dipertandingkan panjat dinding speed dan difficult, orientering,
sepak bola, kempo, dan pencak silat. Dari Kategori seni akan dilombakan cabang
MTQ, MHQ, qiraatul kutub, kaligrafi, debat bahasa Arab,
debat bahasa Inggris, realigy pop song, dan hadroh. Sedangkan dari cabang riset
akan mempertandingkan karya ilmiah dan Musabaqoh Menulis isi Kandungan Alquran
(M2Kq).
Pendaftaran Pengiriman delegasi lomba dikoordinir dan
didaftarkan oleh Perguruan Tinggi. Melihat dari segi regional, IAIN Ponorogo
termasuk PTKIN di wilayah Jawa. Telah terdaftar pula di buku panduan IPPBMM
sebagai salah satu peserta. Mengingat sudah menginjak pertengahan bulan
Februari, bagaimanakah persiapan IAIN Ponorogo untuk menyambut IPPBMM?
Syaifullah selaku Warek III bagian kemahasiswaan
menyampaikan bahwa pihaknya pun sudah mempersiapkan serangkaian seleksi calon
peserta. Panitia penyeleksi dibentuk oleh SK Rektor. “Kemarin olahraga sudah seleksi oleh UKM Olga, jadi kami serahkan pada
UKM. Untuk pendaftaran yang ini nanti akan diseleksi Tim Pusat”, terang
Syaifullah.
Mengamini keterangan Syaifullah, Selembar banner telah
terpajang di jalan masuk parkiran bawah Perpustakaan IAIN Ponorogo. Banner
tersebut bertuliskan ajakan untuk menyukseskan seleksi calon peserta, pun
informasi mengenai waktu pendaftaran yakni 13-23 Februari 2018. Nama Aan Heru
Nuryanto perwakilan Bagian Akademik dan Kemahasiswaan tertera sebagai contact person. Meski di banner tidak
tertulis detail penyeleksian dan pengumuman peserta, Muhammad Munir, Ketua
Panitia Seleksi calon peserta IPPBMM menegaskan bahwa panitia telah
menentukannya. Banner itu menandakan bahwa, bulan Februari IAIN Ponorogo masih
dalam tahap pemilihan peserta yang akan mewakili dan memikul nama kampus.
Tetapi, tidak semua perlombaan dibuka seleksinya. Seperti
pernyataan Syaifullah sebelumnya, UKM Olahraga telah menyelenggarakan seleksi.
Khairul Anam selaku ketua menyampaikan bahwa UKM Olga telah melakukan seleksi
yang dilangsungkan seiring kompetisi PORSENI. Ia juga menyampaikan, atlit yang
terpilih bukan hanya anggota UKM Olga, melainkan yang dianggap berkompeten. Dua
bidang olahraga, yakni voli dan futsal dicarikan pelatih dari luar kampus.
Latihan dilakukan sesuai jadwal rutin UKM Olga. “Latihannya sesuai jadwal harian UKM Olga”, jelas Anam.
Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa sudah mendapatkan
atlit bidang badminton dan tenis. Sedangkan, di banner tertera bahwa seleksi
untuk cabang itu dibuka. “Kami sudah
dapat, tapi akademik ingin terbuka bagi seluruh mahasiswa”, ujarnya.
Di sisi lain, Muhammad Munir menyampaikan bahwa delegasi
yang akan dikirim hanya perlombaan yang diwakili individu, bukan kelompok. “Setahu saya, yang akan diikuti hanya
cabang-cabang olah raga, seni dan riset yang tidak beregu. Nah, volly dan
futsal kan beregu. Sementara kita tidak memberangkatkan,”, jelas Munir.
Ia juga mengatakan bahwa ketidak-sertaan itu dikarenakan
dana tahun 2018 yang terbatas. “Untuk IPPBMM
ini dialokasikan sekitar 40 juta”, ungkapnya.
Pemasangan banner dan sosialisasi dilakukan pada masa
libur mahasiswa. Menurut Munir, meskipun mepet, tetapi masih mencukupi. ”Memang mepet, tapi saya kira cukup. Kan ada
media sosial. Kalau mahasiswa berminat, ya akan mencari, kalau tidak, walaupun
diinfokan ya sama saja”, kata Dekan Fakultas Syariah ini.
Terkait dengan tahap persiapan, pihaknya tidak memegang
tanggungjawab itu. ”Hanya panitia
seleksi, panitia IPPBMM tidak ada. Nanti setelah diseleksi kita serahkan ke
warek III. Entah mau dibina, atau dikursuskan sehingga persiapan matang”, jawab
Munir.
IPPBMM akan diadakan bulan April, mestinya kampus berkaca
pada PIONIR yang diselenggarakan di UIN Ar-Raniry Aceh, agar dikirimnya
delegasi adalah dengan kesiapan matang dan bukan hanya partisipasi kehadiran
belaka. Mungkinkah persiapan sedemikian rupa menandakan IAIN Ponorogo telah siap
berlaga di IPPBMM-VII menyaingi 17 penantang?
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.