Malam Puisi, Bangkitkan Sastra Remaja Ponorogo
Oleh : Arum Ag.
Ponorogo- Malam puisi adalah event
yangdiadakan pertama kali di Bali tahun
2013,
kemudian sekarang berpusat di Jakarta.
Acara Malam Puisi yang diprakarsaioleh
BentaraBumi yang ada di Jakarta ini
kemudian memberi ‘ilham’kepada para pecinta puisi di kota sekitarnya untuk turut
menyelenggarakan kegiatan serupa.
Seiring waktu berjalan,
kota-kota yang ada di Indonesia khususnya di luar Jawa juga ikut bergabung. Misalnya Palu, Medan, RantauPrapat, dan sebagainya.
Jumlah kota yang ikut bergabung dan membentuk
Malam Puisi per-region sekitar 41
kota, termasuk Ponorogo yang
baru bergabung tahun
2018 ini. Jadi penamaan Malam Puisi
Ponorogo itu sebenarnya bentuk penegasan bahwa event ini diselenggarakan
di kota Reog dan bukti bahwa Ponorogo ikut serta meramaikan dunia kepenyairan
(baca: puisi).
Seketika event malam puisi ini menjadi
viral di kalangan umum, khususnya anak remaja. “Pikiran
untuk membentuk atau mengadakan event Malam Puisi ini sebenarnya berangkat dari
obrolan saya dengan Dicke lewat WA.Dicke di Bali, saya di Jogja. Kami terlibat
obrolan soal liburan semester ganjil saat itu. Dicke curhat kalau di liburannya
ini ia ingin tetap produktif. Untuk itu saya memberi usul bagaimana kalau Malam
Puisi?,"uangkap Danu, koordinator Malam Puisi Ponorogo.
Selanjutnya Danu menjelaskan
tentang Malam Puisi secara singkat kepada Dicke. Akhirnya mereka mengabari dua orang teman
yakni Yusron dan Arsyad yang disambut dengan
antusias mengingat mereka
berempat memang sama-sama pecinta
puisi. Jadi setelah sepakat,
mereka segera membangun relasi
dengan teman-teman
komunitas lain di Ponorogo yang juga bergerak dalam dunia sastra.
Malam puisi Ponorogo ini juga menggandeng
beberapa komunitas seperti Gerakan
Perpustakaan Anak Nusantara (GPAN), Komunitas Peduli Pendidikan Indonesia (KP2I) dan Sihir Hujan. Sedangkan media partner mereka menggandeng Info Ponorogo dan Event Hunter Indonesia.
Acara yang diadakan pada hari Sabtu tanggal 24 Februari
2018 pukul 19.00 WIB di Warcet Café ini menyertakan anak-anakremaja untuk berpartisipasi. “Jumlah pendaftar ada 30
orang lebih. Namun karena keterbatasan waktu, kami hanya memberi kuota 25 orang,”
ungkap Danu.
Bukan
hanya remaja saja, nyatanya seorang konsultan psikologi juga tak mau kalah
dengan anak-anak muda.“Saya ikut ini pengen punya
banyak teman dan memang saya ini suka baca puisi,”cetus
Yundha Dwi Alfiyanti.
“Harapannya
kegiatan berbau puisi ini tidak hanya ada dimalam puisi saja, tetapi bisa
diadakan pelatihan atau semacam diskusi tentang sastra,”lanjut
Yunda lebih dalam.
Malam puisi ini menampilkan beberapa
pembacaan puisi pribadi atau puisi karya orang lain.Selain itu acara ini dilengkapi
dengan adanya akustik ber-genre
sendu. “Harapannya
acara ini bisa berlanjut dan berkembang, serta mendapat tempat di hati masyarakat
Ponorogo,” pungkas Danu menutup acara.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.