Peduli, UKM Mapala Pasca Kenalkan Konservasi Elang Jawa di Ponorogo
Reporter: Aya, Laila, Lia, Ririn
Sabtu (3/02/18)
UKM Mapala Pasca IAIN Ponorogo adakan seminar konservasi elang Jawa dan habitatnya
di Jawa Timur. Mengusung tema “Save Javan
Have”, seminar ini bertempat di Aula Gedung Indrakila lantai 3. Seminar yang
terbuka untuk umum tersebut diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi di Jawa
Timur, seperti Universitas Trunojoyo Madura, STKIP Sumenep, UNIPDU, STKIP PGRI
Nganjuk, juga beberapa siswa dari SMA dan SMK dari berbagai daerah.
Tak tanggung-tanggung,
seminar ini menggandeng pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dan Yayasan
konservasi Elang Indonesia dari Yogyakarta sebagai pembicara. Ditambah satu
pemateri dari UKM Mapala Pasca sendiri, Aqil,, yang mengaku tengah melakukan
pengamatan secara langsung terkait konservasi elang Jawa di hutan Gunung Wilis,
Ngebel Ponorogo. “Seminar ini diadakan karena
merupakan program kerja baru dari salah satu devisi di Mapala Pasca dan benar-benar
melakukan pengamatan burung elang Jawa di hutan Gunung Wilis, Ngebel Ponorogo”,
jelas Aqil dalam penyampaian materinya.
Imam selaku ketua
panitia menjelaskan bahwa tujuan dari seminar adalah untuk memperkenalkan elang
Jawa. “Sebenarnya di Ponorogo sendiri ada
habitatnya elang Jawa, tapi banyak di cakra alam Picis di atasnya Ngebel, dan banyak
masyarakat belum tahu. Selain itu, untuk lebih memahamkan terkait konservasi elang
Jawa, jadi ke depannya bisa lahir generasi elang Jawa, sehingga elang Jawa lebih
lestari”, jelas Imam.
Menurut Nindia acara
tersebut sangat bermanfaat baginya. “Ya mendapat
ilmu, karena sebelumnya belum pernah mengikuti seminar seperti ini dan akhirnya
kita tahu ternyata di hutan kita juga harus menolong hewan”, ungkap siswi kelas
3 SMK yang menjadi salah satu anggota Sipala Kristal tersebut.
Senada dengan
Nindia, Gensa yang juga merupakan satu anggota Sipala Kristal tersebut mengapresiasi
adanya seminar. “Dengan mengikuti acara ini
bisa mengetahui cara konservasi, bisa lebih mencinta alam dan cara melestarikannya”,
pungkas Gensa.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.