Studium Generale FEBI: Persiapkan Pebisnis Muda Era Milenial
lpmalmillah.com Studium Generale
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) diselenggarakan pada Rabu (28/03) di Graha Watoe Dhakon
IAIN Ponorogo. Mengusung tema “Membangun dan Mengembangkan
Bisnis di Era Milenial”, dengan menggandeng narasumber Tri Andhi Suprihartono,
wakil ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur dan Addin Andhanawarih,
Kepala Dinas Perdagkom Kabupaten Ponorogo yang diwakili oleh Sunarjo.
Pukul 07.00 WIB mahasiswa mulai memenuhi Graha Watoe Dhakon dengan
suguhan berbagai penampilan dari para mahasiswa. Persembahan tersebut berupa lagu dari Layyin Maghdian mahasiswi Perbankan
Syariah semester 4, Bambang mahasiswa Akhwalul Syakhsiyah semester 6 dilanjutkan Dhita mahasiswi IPA
semester 4, kemudian Fahrun Nizam mahasiswa Ekonomi Syariah semester 2. Selain itu
juga terdapat persembahan tari dari mahasiswi FEBI.
Luthfi Hadi
Aminuddin selaku dekan FEBI pada sambutannya menyampaikan bahwa dia akan menerapkan
slogan 3A kepada mahasiswa. “A yang pertama adalah Akademik,
A kedua adalah Aktivis, dan A yang ketiga adalah Agamis”,
tegas Luthfi. Pada sambutannya Luthfi juga menyampaikan jargon untuk FEBI.“Febiku hebat, Febiku dahsyat”, tambahnya.
Sebelum Warek 3 menyampaikan sambutan, terdapat persembahan tari “Pesona Jawa Timur” dari mahasiswa-mahasiswi
Perbankan Syariah. Syaifullah selaku Warek 3 menyampaikan rasa bangga terhadap Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. “Saya cukup bangga dengan FEBI, Fakultas baru tapi mempunyai gebrakan yang
positif. Studium Generale diselingi dengan tampilan bakat dari mahasiswa-mahasiswi
FEBI dan cukup kompak dengan pakaian yang seragam”, ujar Syaifullah.
Saat memberikan materi, Sunarjo menyampaiakan bahwa setiap masalah ekonomi,
selalu memiliki potensi untuk diatasi. Menurutnya, kewirausahaan adalah hal-hal yang berhubungan
dengan keberanian seseorang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. “Kewirausahaan
lebih menekankan bisnis dan pergulatan ekonomi”, tutur Sunarjo.
Sutejo selaku moderator menambahi bahwa kesulitan yang dihadapi orang lain adalah
peluang bagi seorang pebisnis. Menurutnya saat itulah waktu yang tepat
untuk memulai ataupun mengembangkan bisnis. “Tangkap kesulitannya, pegang
uangnya”, terangnya.
Tri Andhi sebagai pengisi materi kedua mengatakan bahwa syarat pebisnis ada
tiga hal yaitu bertaqwa, bersyukur, dan istighfar. Dia juga menambahkan
mengenai hubungan erat antara kemiskinan dengan keputusan untuk berwirausaha. “Jika kalian lahir dalam keadaan miskin, itu
bukan salah kalian, tetapi setelah umur 20 tahun masih miskin, itu salah kalian
dan tanggung jawab sendiri”, tambah Tri.
Tri memberikan motivasi bahwa seribu kegagalan bisa ditutupi dengan satu
kesuksesan atau satu kesuksesan bisa menutupi seribu kegagalan seorang pebisnis.
Selain
itu, menurutnya, kemudahan bisa kita nikmati setelah menjadi seorang pengusaha. “Riskinya jalan, pengusahanya
jalan-jalan, seperti sekarang ini saya bisa berdiri di sini, ungkapnya.
Menurut Amir mahasiswa Perbankan Syariah semester 4, seminar ini berbeda
dengan seminar-seminar yang pernah dia ikuti. “Lebih asyik, memberi motivasi spiritual dan memberikan
banyak pengalaman serta menumbuhkan optimiame”, jelas
mahasiswa yang juga berbisnis itu.
Tanggapan lain datang dari Atika
mahasiswa Ekonomi Syariah semester 2, menurutnya acara Studium Generale ini berjalan
tertib dan disambut antusias oleh para mahasiswa FEBI khususnya.. “Harapannya selanjutnya, untuk sertifikat mungkin bisa ditambah
jumlahnya dan acara selingan agar lebih ditingkatkan”, katanya.
Acara ditutup dengan penampilan
puisi dari Sutejo yang dipersembahkan unntuk mahasiswa FEBI.
Reporter : Dendi, Zia
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.