Tegaskan Koordinasi, OMIK FUAD Ajukan Audiensi ke Birokrat
Foto PBAK FUAD 2017 |
Reporter:
Azizah
www.lpmalmillah.com-- Rabu (21/05/18)
Organisasi Mahasiswa Intra Kampus (OMIK) Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah
(FUAD) melakukan audiensi
dengan pihak birokrat FUAD.
Pukul 13:00 WIB audiensi ini digelar dengan latar belakang adanya kegelisahan
mahasiswa di lingkup fakultas terhadap persoalan belum terjalinnya pola
komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan birokrat.
Dalam
audiensi ini, perwakilan OMIK FUAD yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Jurusan
IAT, KPI, dan BPI, serta SEMA dan DEMA FUAD mempertanyakan perihal fakultas yang belum bisa menjadi badan otonom.
Mereka juga meminta
adanya aula di masing-masing fakultas khususnya FUAD. Hal ini diusulkan supaya kegiatan mahasiswa berjalan
lancar apabila terjadi bentrokan
agenda.
Mengenai
otonomi fakultas, Ahmad Munir selaku ketua
Dekan
FUAD menanggapi bahwa otonomi fakultas belum bisa diterapkan sepenuhnya. “Kita belum bisa mempunyai otonomi keuangan, karena masalah finansial
masih dipusatkan pada institut,” terang Munir.
Adapun
untuk permintaan aula, ia menyampaikan bahwa itu belum bisa dipenuhi karena belum
adanya pembagian gedung per fakultas.
“Gedung ini milik bersama, kita tidak
boleh mengambil alih untuk fakultas tertentu, seperti yang ada di kampus dua,”
jelas Munir.
Melanjutkan
pembahasan mengenai koordinasi dalam fakultas, Ina Imroatul mengutarakan bahwa tidak adanya koordinasi antara fakultas
dangan DEMA. “Ini menunjukkan hubungan
antara institusi dengan ormawa di
dalamnya tidak berjalan dengan baik. Padahal, itu tidak dapat diabaikan,” tegas Ina selaku ketua Senat
Mahasiswa FUAD.
Menurut
Muh. Tasrif yang menjabat sebagai
Wakil Dekan I menjawab bahwa belum maksimalnya hal tersebut
disebabkan karena
keterbatasan tempat.
Serta informasi yang belum dapat diakses dengan baik dari dosen, mahasiswa,
maupun ormawa.
Selanjutnya,
Ahmad Munir menyetujui
pernyataan dari Ina bahwa kegiatan berjalan sendiri-sendiri dan kurangnya koordinasi.
Dia menyarankan kepada
SEMA, DEMA, dan HMJ untuk menjalin koordinasi dengan WADEK 3 agar
hal semacam ini tidak terjadi lagi. “Saya berharap semua jurusan saling mendukung.
Bila fakultas berkembang, institut
akan berkembang,” harapnya.
Di
akhir audiensi, Farizi selaku ketua HMJ KPI menanyakan terkait laboratorium audio
visual dan laboratorium jurnalistik.
Ia mempertanyakan, apakah pemakaian laboratorium
tersebut
penggunaannya hanya untuk komunitas KPI saja
atau
untuk mahasiswa KPI keseluruhan sebagai
proses pembelajaran.
Munir menjawab bahwa dalam rangka menunjang program studi boleh menggunakan
asalkan sesuai dengan prosedur.
Jajaran
birokrasi FUAD mengapresiasi audiensi ini, akan tetapi menolak permintaan
mahasiswa mengenai diadakannya audiensi dalam jangka dekat. “Aspirasi mahasiswa dapat disampaikan melalui
koordinasi yang baik dengan jurusan. Acara semacam ini sebaiknya dilakukan setiap
semester,”
terang Munir.
Adi
Ari Hamzah selaku ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa FUAD mengamini hal tersebut. Ia
mengaku bahwa komunikasi di lingkup fakultas sendiri semestinya terjalin secara
efektif. “Ini merupakan langkah
awal untuk membentuk komunikasi yang baik dari OMIK dengan Birokrasi FUAD,”
ujarnya.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.