Respon Partisipatif Mahasiswa dalam Pencoblosan
Kamis, 26/07/2018 KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa)
RM IAIN Ponorogo mengadakan Pemungutan Suara Pemilihan Umum Mahasiswa (PEMILWA).
Mahasiswa berhak memberikan suaranya untuk lima calon pemimpin lembaga. Terdiri
dari calon ketua HMJ, DEMA F, SEMA F, DEMA I serta SEMA I.
Pemungutan suara dilaksanakan di beberapa TPS (Tempat
Pemungutan Suara) yang sudah disediakan oleh setiap fakultas; Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan (FATIK) dan Fakultas Usuluddin Adab dan Dakwah (FUAD)
bertempat di area parkiran gedung A IAIN Ponorogo, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam bertempat di gedung FEBI lantai 2 Ruang 201, Fakultas Syariah bertempat di
gedung FASYA lantai 2 Ruang 202. Sesuai angket yang beredar acara pencoblosan
Organisasi Mahasiswa Intra Kampus (OMIK) dimulai pukul 08.00 WIB, akan tetapi dalam
pelaksanaannya tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Malahan ada salah
satu TPS yang bertempat di gedung FEBI terkendala teknis yaitu telatnya bilik
suara, sehingga PEMILWA dimulai pukul 09.07 WIB. Walaupun sepert itu pemilihan
suara tetap dilakukan setelah kotak
suara
tiba.
Pencoblosan dibuka pada pukul 08.00
s.d. 14.00 WIB. Teknis pencoblosan dimulai dengan mengisi daftar hadir. Setelah itu panitia memberi 5 macam kertas
suara untuk mencoblos di bilik suara secara bergantian. Usai mencoblos dan
melipat kertas seperti semula. Surat suara dimasukkan dalam kotak suara per
lembaga yang telah disiapkan panitia.
Terlihat di TPS kampus Pusat, situasi
semakin tidak kondusif. Tampak jalan depan parkiran gedung A semakin semrawut karena
antrian pemilih yang terlalu panjang. “Pesan
buat acara pemilwa ini, tolong antriannya biar dirapikan lagi, Biliknya
ditambah atau bagaimana. Kasihan panjang banget antriannya ini.” Ujar
Mahasiswa IPA semester 2. Tetapi hal tersebut tak berlangsung lama, beberapa
saat kemudian, antrian mahasiswa menurun. Hingga batas waktu akhir yang
ditentukan, yakni pukul 14.00 hanya tinggal beberapa pemilih saja hadir.
Pemilwa
mendapat tanggapan dari mahasiswa. “Kalau bisa kandidatnya lebih dari satu
biar kita lebih bisa milih. Lha kalau kandidatnya cuma satu kita gak milih
brarti kita cuman pendukung itu. Mau gak mau harus milih itu. Masa nyoblos
kotak kosong, kan lucu,” kata mahasiswa PAI semester 2 berinisial X.
Yudi, salah
satu peserta Pemilwa jurusan KPI semester 2 berharap pemimpin yang terpilih
bisa memiliki progres yang lebih baik. “Saya
berharap progres dari HMJ, SEMA, DEMA menjadi lebih baik, karena selama satu
tahun kita sebagai anak baru disini belum begitu terasa progestifitasnya.
Bahkan ada yang acuh terhadap mereka dan struktur didalamnya,” ujarnya.
Pemilwa berakhir pada pukul 14.30 ditandai lokasi TPS yang mulai sepi dari pemilih. Proses pemilwa
akan dilanjutkan dengan rekapitulasi penghitungan suara yang akan diadakan 19.34. Hingga rekapitulasi penghitungan suara diadakan, kotak
suara diamankan dan disterilkan di gedung A ruang AA.
Hal
yang sama juga terjadi di fakultas Syariah. Pemungutan suara di fakultas
ini dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Akan tetapi mahasiswa yang turut berpartisipasi
kali ini termasuk minim. Hal ini bisa dilihat dari jumlah keseluruhan mahasiswa
Syariah yakni 1286 mahasiswa aktif, tetapi mahasiswa yang hadir hanya 187 mahasiswa
saja. Hal ini dikarenakan banyak dari mahasiswa yang tidak masuk sebab ujian telah
berakhir. Suasana pemungutan suara berjalan cukup kondusif dan tertib.
Sementara itu di FEBI
proses pemungutan suara bertempat di gedung FEBI ruang A201. Pemungutan suara dimulai
sekitar pukul 08.30 WIB. Mahasiswa FEBI terlihat antusias dengan antrean yang
panjang, akan tetapi jumlah pemilih tidak mencapai setengah dari jumlah keseluruhan
mahasiswa FEBI. Jumlah pemilih hanya 441 dari total 1026 keseluruhan mahasiswa
FEBI.
Meskipun minim
antusias, namum mahasiswa partisipatif juga memiliki harapan yang besar pada pemilwa
ini. “Harapan saya pemimpin
yang terpilih itu bertanggungjawab, dan membawa nama baik fakultas,” ungkap Layyin Lia Febriana, mahasiswa semester 2
jurusan Ekonomi Syariah. (Dinda, dkk.magang)
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.