VISI MISI DAN DEBAT KANDIDAT, ORGANISASI INTRA FATIK
www.lpmalmillah.com- Senin, (23/07/2018)
tepatnya pukul 14:00 dilaksanakan kegiatan Debat
Pemilwa dan Penyampaian visi misi FATIK 2018 bertempat
di Graha Watoe Dhakon IAIN Ponorogo. Acara dibuka oleh Sri Wahyuningsih selaku
Duta FATIK IAIN Ponorogo 2018. Dilanjutkan dengan penyampaian visi dan misi
dari calon kandidat SEMA FATIK Iqbal, DEMA FATIK oleh Abdurrohman & Dedi
Irawan sebagai wakil, serta kandidat dari jurusan PGMI oleh M. Rafi’i dan Emi
Emilia, PAI oleh Zaki, TBI oleh Radhea dan Nahdia, PBA oleh Alfiyatul, PIAUD
oleh Matsna, IPS oleh Amiruddin, IPA oleh Nafi’ dan Wisnu.
Peraturan dari
debat tersebut yaitu, setiap kandidat diberikan jangka waktu lima menit untuk
menyampaikan visi misi, dua menit untuk menjawab pertanyaan, scribe selama lima menit, klasifikasi
pernyataan satu menit, feedback
selama 2 menit untuk peserta PEMILWA yang memiliki
dua kandidat, dan melakukan closing
statement tiga menit.
Penyampaian visi
misi diawali oleh calon ketua SEMA,
Iqbal
dan dilanjutkan seluruh calon kandidat. Setelah visi misi disampaikan, langsungdilanjutkan
sesi tanya jawab dari Panelis kepada calon kandidat. Pada tiap pertanyaan panelis
selalu menanyakan mengenai birokratantara kajur dengan kandidat jika nantinya
terpilih menjadi ketua HMJ dan mengenai hubungan dengan ormawa lain. Sedangkan pada
kandidat Pendidikan Bahasa Arab, panelis sedikit mengungkap jika ketua HMJ PBA
sebelumnya tidak pernah berkomunikasi kepada kajur, kecuali meminta dana.
Salah satu calon
ketua HMJ kandidat tunggal dari jurusan PBA (Pendidikan Bahasa Arab) mengaku
sangat optimis akan terpilih menjadi ketua HMJ periode 2018-2019 meskipun ada
kotak kosong lawan nomor 2.”Saya sangat
yakin 100% akan terpillih menjadi ketua, karena saya memiliki visi misi sangat
jelas,”tegasnya.Dia juga
mengaku bahwa mengajukan diri sebagai kandidat adalah keinginan dari hati.”Saya mendaftarkan diri menjadi ketua adalah
keinginan diri sendiri dan konsolidasi serta dukungan dari teman-teman satu
jurusan.”
Hal ini jugadiungkapkan
oleh kandidat tunggal dari jurusan IPS yaitu Amiruddin. Ia termotivasi untuk mencalonkan diridari keinginannya
sendiri. Begitu juga dengan salah satu kandidat dari jurusan IPA, ia
mencalonkan diri demi kebaikan bersama warga dari IPA, agar selanjutnya dapat
mengisi kekurangan dan mempertahankan kepengurusan sebelumnya.
Pada debat terakhir
yakni antara jurusan Tadris Bahasa Inggris,Radhea dan Nahdia
terjadi perdebatanhangat. Radhea
menggunakan hak bertanya birokrasinya untuk menanyakan kepada Nahdia yang berkaitan
dengan pengumpulan Kartu Tanda Mahasiswa yang menjadi salah satu persyaratan
kandidat PEMILWA. “Soal birokrasi tidak
jauh dari koordinasi. Kita semua tahu bahwa Anda melakukan koordinasiuntuk KTM,
Anda itu koordinasinya malah kurang jelas membuat kita di kelas-kelas itu
rancu. Dan apa alasan Anda bahwa masih koordinasi saja sudah seperti itu, Anda
yakin mencalonkan diri menjadi ketua HMJ, saya juga tidak peduli jika nama saya
dicoret dari kandidat PEMILWA ”, ungkap Radhea, selaku kandidat Ketua
Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Inggris.
Kemudian Nahdiya menimpali
dengan menyatakan hal tersebut sudah keluar dari tema pertanyaan yang diberikan
oleh panelis. “Tadi
soal koordinasipermintaan KTM itu saya sudah bilang untuk mencalonkan diri
menjadi calon kandidat ketua HMJ. Saya sudah jelaskan bahwa KTM itu untukKetua
HMJ. Tadi katanya tentang birokrasi tetapi kok membahas masalah personal?” jelas
mahasiswa semester dua jurusan Tadris Bahasa Inggrisitu. Selanjutnya di akhir
acara,perdebatan disudahi oleh moderator yang menyatakan pertanyaan yang diberikan
Radhea tidak sesuai dengan tema yang diberikan. Kemudian pertanyaan diberikan
kembali kepada Radhea. Acara
debatkandidat FATIK purnapada pukul 16.57 WIB. (Reporter: Dinda, dkk)
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.