Arakan Ratusan Tumpeng Semarakkan PBAK
IAIN
Ponorogo- Kamis (16/8/18), PBAK (Pengenalan
Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) di IAIN Ponorogo resmi ditutup. Kegiatan ini
berlangsung mulai pukul 05.00 WIB yang bertempat di kampus 2 Pintu, Jenangan. Sebanyak
110 tumpeng diarak menuju halaman gedung kampus 2. Masing-masing
kelompok membawa tumpeng yang telah diinstruksikan panitia sebagai salah
satu rangkaian penutupan PBAK.
Arak-arakan tumpeng dilakukan oleh seluruh
anggota ORMAWA (Organisasi Mahasiswa)/UKM dan Mahasiswa Baru dilakukan dalam
rangka untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 2018.
Selain untuk memperingati hari kemerdekaan juga untuk do’a bersama. Peserta
PBAK pun diwajibkan membawa tumpeng dengan ketentuan per kelompok membawa
satu tumpeng. Arak-arakan tumpeng ini adalah yang pertama
dilakukan oleh IAIN Ponorogo. Seperti yang diungkapkan oleh Adhie Handika
selaku Ketua DEMA Institut IAIN Ponorogo, “Arak-arakan
tumpeng ini adalah yang pertama kali dilakukan di wilayah universitas yang
bahkan belum pernah dilakukan oleh universitas manapun di Indonesia,” jelas
Dika.
Rute arak-arakan dimulai dari jalan
pemukiman warga ke lapangan kampus 2. Kegiatan dilanjutkan apel yang diawali dengan
orasi DEMA Institut. Pada pukul 07.15 WIB MABA digiring menuju mimbar penutupan
untuk mengikuti rangkaian penutupan PBAK. Lalu tumpeng yang dibawa setiap
kelompok dimakan bersama-sama di lokasi penutupan. Syaifullah selaku Wakil
Rektor III menuturkan makna dari adanya tumpeng tersebut ialah untuk menyemarakkan
penutupan PBAK dan usulan dari pihak panitia mahasiswa. “Untuk menyemarakkan PBAK dan usulan tersebut dari mahasiswa sendiri,” tuturnya.
Mengenai adanya intruksi terkait pengadaan
tumpeng di hari penutupan PBAK, terdapat beberapa MABA yang dipasrahi oleh
anggota kelompoknya merasa keberatan membawanya. Salah satunya Akriem Mubaddila
jurusan PBA (Pendidikan Bahasa Arab), ia mengungkapkan keberatan karena ia bermukim di pondok dan merasa kesulitan
untuk membawa tumpeng menuju kampus. “Jujur
secara pribadi saya merasa keberatan, karena saya dari pondok dan bawa tumpeng
kesini itu kesulitan,” jelas Akriem.
Lain halnya dengan Novia Wahyuningtyas
jurusan PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) yang mengungkapkan tidak ada
kesulitan mengenai pembawaan tumpeng karena sudah di koordinasikan bersama
kelompok untuk memesan tumpeng, “kalau
kesulitan membawa tumpeng tidak, sudah di koordinasikan dengan kelompok, untuk
tumpeng kita pesen diantar juga, tumpeng ini kan juga wujud syukur kita sudah
melewati PBAK,” ujar Novia.
Rangkaian acara selanjutnya ialah penutupan PBAK
institute pada pukul 09.45 WIB. Penutupan PBAK dilakukan secara simbolis
ditandai dengan pelepasan id card, penyerahan sertifikat dan pemakaian
jas almamater Maba oleh Syaifullah.
Acara terakhir disemarakkan oleh inagurasi dari
seluruh UKM yang ada di IAIN Ponorogo. Acara berlangsung meriah, seperti yang
diungkapkan Novia Wahyuningtyas yang mengaku antusias dari penutupan PBAK hari
ini. “Penampilannya hebat-hebat dan luar
biasa, membuat saya ingin mengikuti UKM-UKM itu,” ungkapnya riang. (straight:
Eka, Umi, Ririn, Icha, Lia.magang)
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.