BIDAK CATUR PBAK
Opini oleh Ahmanda
Fitriyana Fauzi
PBAK
tengah berlangsung di Kampus IAIN Ponorogo. Seluruh mahasiswa baru mengikuti
PBAK dengan begitu antusias. Maba dengan penuh kepolosan menikmati setiap
kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia. Walaupun masih saja ditemui banyak
kekacauan yang disebabkan oleh kurangnya persiapan panitia. Seperti tidak
kondusifnya acara pembukaan, kurangnya fasilitas kamar mandi di kampus pusat,
kurangnya konsumsi bagi undangan di FEBI dan pastinya bukan hanya itu. Namun,
para mahasiswa baru tetap menikmati PBAK dengan kepolosannya. Mereka tetap
berbahagia dengan kekacauan yang ada. Walaupun tetap ada beberapa jiwa kritis
yang memberontak di sana.
Kurang
maksimalnya acara PBAK, juga disebabkan karena ketidaktahuan OC (organizing
committee) tentang tugas yang harus dilakukannya. Ketidaktahuan itu
disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara SC (Steering Committee) dan OC.
Juga disebabkan oleh ketidakingintahuan OC tentang detail tugas dan tanggung
jawab mereka. Misalnya OC bendahara PBAK FUAD yang tidak tahu menahu tentang
jatah uang makan anggota perharinya. Bisa dilihat pula dari ketidaktahuan Ketua
PBAK Fatik mengenai jumlah seluruh dana yang dikucur untuk fakultasnya. Hal
serupa juga diakui oleh sekretaris PBAK FEBI. Semua setuju untuk menyatakan
ketidaktahuan mereka. Lalu apakah fungsi OC hanya sebatas budak untuk SC? Hanya
tahu disuruh ini dan itu. Hanya manut saja disuruh ke sini ke sana.
Tanpa tahu fungsi dan tujuan dari tindakannya.
Bahkan
suara mereka terbungkam. Seolah mereka dibuat untuk tidak membuka suara.
Lirikan tajam melayang kepada siapapun yang menjawab terlalu banyak pertanyaan
yang diajukan crew kepada mereka. Ataukah memang para OC itu tidak tahu
sama sekali? Semua setuju untuk menyatakan bahwa SC-lah yang maha tahu tentang
detail PBAK di masing-masing fakultas. Semua serentak untuk membebankan setiap
jawaban kepada SC.
Lalu
apa bedanya ada ketua dan tidak, jika dengan adanya wujud ketua sama seperti
ketiadaanya. Apa gunanya bendahara jika kehadirannya hanya sebatas sebagai
penyalur dana? Apa gunanya ada struktur vital jika hanya dijadikan budak oleh
atasan? Seharusnya sebagai panitia ia paham betul rincian setiap hal vital di
bagiannya. Apalagi ketua panitia, bukankah hal lumrah jika ia harus mengetahui
hal-hal vital di dalam kepanitiaannya? Bahkan setiap inci kegiatan harusnya
juga menjadi tanggung jawab ketua
panitia. Sehingga panitia OC tidak semata-mata menjadi bidak catur SC saja. Hal
ini dimaksudkan agar kepanitiaan dapat berjalan dengan lebih maksimal. Tentunya
agar dapat meminimalisir kekacauan dan kecurangan dalam kepanitiaan PBAK.
Gambar: whitesborolibrary.org
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.