Nobar GIE, Dhika: Pribadi Soe Hok Gie Perlu Diteladani
Selasa malam (11/9/18), Dewan Eksekutif Mahasiswa-Institut mengadakan nonton bersama (Nobar)
film Gie yang digelar di halaman depan Graha Watoe Dhako IAIN Ponorogo. Film berdurasi
dua jam tersebut mengisahkan perjalanan Soe Hok Gie dalam memperjuangkan idealisme
mahasiswa. DEMA-I mengajak seluruh ormawa intra dan mahasiswa untuk
mendiskusikan film tersebut setelah nobar usai.
Soe
Hok Gie merupakan aktivis mahasiswa dan penulis tahun 60' an. Adi Handhika
selaku Presiden Mahasiswa (presma) mennyampaikan, Dema-I menginginkan agar
mahasiswa mengenal sosok Soe Hok Gie. "Kita ingin agar mahasiswa ingat
kembali perannya di masyarakat,” terangnya. Pribadi Soe Hok Gie memang
layak diteladani. Ia berani mengkritik pemerintah dan mengambil benang merah
dari permasalahan yang ada.
Usai
pemutaran film, wakil presma, Adi Ari Hamzah memantik audiens untuk mendiskusikan
esensi yang terdapat dalam setiap alur film tersebut. Fuad, salah satu
mahasiswa yang hadir melontarkan pertanyaan kepada pemantik, "Kita kan
hidup di masa yang jauh dari Soe Hok Gie. Lalu bagaimana kita membentuk Soe Hok
Gie yang baru saat ini?”
Pertanyaan
tersebut mendapat tanggapan dari audiens yang lain, Wildan Fahrudin, salah satu
mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir, "Setiap orang punya kecondongan.
Tapi kita juga perlu jarak agar dapat memahami kanan dan kiri.”
Mahasiswa
yang hadir sepakat bahwa Soe Hok Gie memiliki idealisme yang ia junjung tinggi
di masa hidupnya. Gie berupaya menjaga keseimbangan diri dari golongan kanan
dan kiri. Keahlian menulis narasi maupun sastra yang digunakan Gie dalam
mengungkapkan kritik perlu dijadikan acuan dan jejak yang pantas diterapkan.
Apresiasi
mahasiswa salah satunya diungkapkan oleh ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan
PIAUD, Mastna Nezha mengapresiasi nobar ini. Ia mengatakan, ",,,,menambah
wawasan sekali. Jadi tahu bagaimana seorang mahasiswa harus bersikap dan bagaimana
mahasiswa yang ideal.” (Adzka.crew)
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.