LKBH AJAK MAHASISWA MENANGKAL HOAX SECARA KRITIS
IAIN Ponorogo- Lembaga Konsultasi dan
Bantuan Hukum kembali
mengadakan diskusi rutinan di aula Fakultas
Syariah kampus
2, Kamis (01/11/18). Tema kali ini, “Cerdas
Bermedia Sosial Perspektif UU ITE dan Fiqh Komunikasi”. LKBH menghadirkan 3 pembicara, Aji Damanuri (Wadek
1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo), Wahyu Saputra (Dosen
IAIN
Ponorogo), dan Nining Khoiru Nisa ( Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa aL-Millah IAIN
Ponorogo).
Aji Damanuri menyampaikan pemanfaatan media harus dimaksimalkan
untuk kebaikan. Seperti digunakan untuk mencerdaskan, mencegah kejahatan,
mengajarkan kebaikan, mempererat silaturahmi, dan menggerakkan masyarakat untuk
saling membantu. Ia juga
memaparkan tentang cerdas media dalam Al-Qur’an
surat Al-Hujurat ayat 11. “Ayat tersebut, kita tahu
bahwa kita tidak boleh mengolok-olok saudara kita dan tidak boleh menyebarkan
keburukan orang lain,” tegasnya.
Selain itu, Wahyu
Saputra
memaparkan tentang cerdas media perspektif UU ITE No.
19 tahun 2016. UU tersebut menindak tegas
oknum yang biasa menggunakan media sosial untuk suatu hal yang merugikan,
seperti pencemaran nama baik, penipuan dengan modus ekonomi yang merugikan
konsumen, dan provokasi terkait SARA. Menurutnya hoax dapat dikurangi
dengan baca berita dari sumber yang layak, pahami isinya, alamat situs, dan cek
fakta. “Kita harus
berhati hati dalam menggunakan media sosial karena sekarang ada UU ITE dan
meneliti informasi sebelum menyebarkannya,” paparnya.
Pemaparan cerdas media
perspektif jurnalistik pun disampaikan oleh PU LPM aL-Millah, Nining Khoiru Nisa. Menurut pemaparannya, sebelum
berita diterbitkan harus ada proses verifikasi
terhadap data dan fakta yang telah disajikan. Sehingga informasi yang
diberitakan menjadi akurat. Ia juga menyampaikan beberapa faktor penyebab tersebarnya
berita hoax dengan cepat yaitu kurang teliti dalam memilih berita,
kurangnya literasi dari sumber lain, dan menyebarkan informasi tanpa memikirkan
dampaknya. “Ketika data
tidak akurat maka akan muncul hoax, ditambah kurangnya literasi membuat berita
hoax menyebar dengan cepat,” tegasnya.
Tanggapan positif muncul dari audien, Lusiana Alfianita, mahasiswi AS/3, “Acara ini sangat luar biasa,
harus diadakan lagi, tidak hanya di fakultas ini saja tetapi di semua fakultas lain.” (Aji, Lia.crew)
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.