Demi Keamanan, IAIN Ponorogo Terapkan Pemeriksaan STNK
Foto: Riza |
IAIN Ponorogo- Terhitung
mulai Senin (11/03/2019), setiap
mahasiswa yang meninggalkan kampus dengan membawa kendaraan bermotor wajib
menunjukkan STNK kepada Satpam di pintu keluar. Pemeriksaan ini berjalan lancar
baik di kampus I maupun II.
Hal ini berdasarkan surat edaran Nomor B-1583/In.32.5/PP.00.9/03/2019
pada tanggal 6 Maret 2019 tentang peningkatan ketertiban dan keamanan. Meskipun
edaran tersebut sudah disebarluaskan, masih ada beberapa mahasiswa yang tidak membawa
STNK.
Namun, untuk minggu pertama ini masih ditolerir dengan
menunjukkan KTM. “Untuk mahasiswa yang tidak membawa STNK dalam kurun waktu
seminggu ini, masih kita maklumi namun kita akan kasih surat peringatan.
Setelah ini, kita akan terapkan sistem sita motor,” tegas Indra, salah satu
Satpam Kampus II.
Kebijakan
ini mendapat dukungan dari mahasiswa, salah satunya Elva Afriana mahasiswi
semester 6. “Sebenernya pemeriksaan ini untuk meningkatkan keamanan di
kampus, dan kebijakan ini pun sudah berlaku di beberapa perguruan tinggi lainnya,
namun IAIN PO sendiri baru kali ini memberlakukan,”
ujar mahasiswi jurusan HKI (Hukum Keluarga Islam) ini.
Senada
dengan itu, Syahril Sidiq, salah satu mahasiswa MAZAWA (Manajemen Zakat dan
Wakaf) turut mengapresiasi kebijakan ini. “Sangat setuju karena kalau tidak diadakan
kebijakan tersebut risiko kehilangan besar, apalagi akan berbarengan dengan
acara FUAD ini (FUART FEST.red),” ungkapnya.
Berbeda dengan
Syahril, Zidna Ghufron sedikit menyayangkan mahasiswa yang STNK-nya bermasalah.
”Kebijakan ini sebenarnya bagus, tapi kasihan bagi mereka yang motornya gak
waras seperti pajaknya mati, atau STNK-nya hilang,” tutur salah satu mahasiswa
HKI semester 2 ini.
Foto: Utami |
Di
samping beberapa tanggapan positif tersebut, Anang kurang setuju dengan kebijakan
ini karena harus mengantre sehingga mengulur waktu untuk pulang. “Ngapain ada
pengecekan STNK segala, padahal motornya kan sudah jelas, mengulur-ngulur waktu
saja, panas lagi,” katanya dengan nada canda.
Meski mengantre, Diana menganggap kebijakan ini membantu
mahasiswa tertib berkendara. "Sebenarnya menganggu perjalanan pulang
karena antrean juga panjang, tapi membantu mahasiswa agar tertib membawa
STNK", ujar salah satu mahasiswi Perbankan Syariah ini.
Indra mengingatkan kembali, kebijakan menertibkan
mahasiswa melalui pemeriksaan STNK ini memang sudah penetapan dari pihak perguruan
tinggi untuk antisipasi. "Ini sebagai antisipasi keamanan agar tidak
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan", katanya.
Reporter: ( Zanida,
Jannah, Utami, Reza)
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.