Gebyar PGMI 2019: Ajang Mencetak Generasi Kompetitif dan Berprestasi
Lomba Mewarnai dan Da'i Cilik se-karesidenan Madiun |
IAIN
Ponorogo- Sabtu (16/03/19), HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan)
PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) menggelar Gebyar
PGMI 2019. Kegiatan ini mengusung tema “Sinergitas Pendidikan dalam Mewujudkan
Generasi yang Birokratif, Kompetitif, serta Berprestasi”. Walaupun bersinggungan
dengan dilaksanakannya UTS (Ujian Tengah Semester), sebanyak 132 peserta dari
berbagai SD/MI/sekolah non formal se-karesidenan Madiun ikut mensukseskan acara
ini.
Gebyar PGMI 2019 ini merupakan acara perdana dalam sejarah kepengurusan HMJ PGMI. Kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi generasi yang ada di SD/MI dan lembaga non-formal pendidikan agar mereka tambah pengalaman dan wawasannya terutama dalam dunia pendidikan dan seni.
Terdapat dua juri dalam setiap perlombaan. Pemenang akan diambil dari akumulasi nilai keduanya. Juri Musabaqah Tartil Quran adalah Khoiri Robihatul Musyadah dan H. Muhammad Jamil. Sedangkan Drawing Competition dipegang oleh Yuda Awalul Ilham dan Ayunda Puspita. Sementara penjurian Dai Cilik Competition diserahkan pada Zam-zam Musthofa dan Muhammad Djuhan.
Silvia Eliana Rahmatika, salah satu peserta Musabaqah Tartil Quran dari TPQ (Taman Pendidikan Quran) Al-Mujahid, Mayak, mengaku senang bisa mengikuti acara ini. "Saya senang. Ingin jadi juara", kata siswi kelas 3 MI Maarif Mayak tersebut.
Siti Sundari, ibu dari Silvia juga mengatakan bahwa acara ini bagus untuk menguji mental anak-anak. "Acaranya bagus untuk menguji mental agar berani tampil serta menambah pengalaman dan pandai dalam membaca al-Quran", ungkapnya.
Musabaqoh Tilawatil Quran se-karesidenan Madiun |
Salah
seorang pendamping peserta dari MI Nurul Iman Kebonsari, Dewi Kurnia, juga
memuji Gebyar PGMI ini. “Kegiatannya bagus sebagai penunjang kreativitas
anak karena potensi setiap anak tidak sama kedepannya”, ujar Dewi.
Melihat banyaknya antusiasme pada acara ini, Muhammad Rofii selaku Ketua HMJ PGMI berharap jika kedepannya acara seperti ini dapat dijadikan agenda tahunan. “Saya harap untuk kedepannya lebih sukses lagi dan peserta bisa lebih semangat berproses dalam dunia pendidikan dan seni terutama. Kan ciri khas dari PGMI itu pendidikan dan seni", ujar Rofii.
Meski demikian, acara ini tak bebas kendala. Rofii mengungkapkan dari semua anggota HMJ PGMI, yang masih berkontribusi tinggal setengahnya saja. Tapi hal ini bisa diatasi dengan meminta bantuan dari mahasiswa PGMI angkatan 2018 untuk ikut menyukseskan acara.
Reporter: Eka, Diyani
Foto: Eka
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.