Kendala Persiapan Kongres III RM IAIN Ponorogo
jpnn.com |
lpmalmillah.com - Selaku Lembaga Legislaif Republik Mahasiswa (RM) IAIN Ponorogo, SEMA Institut berwenang untuk mengadakan kongres mahasiswa. Mereka mempersiapkan berbagai hal untuk kongres, termasuk sistem yang akan diterapkan dalam kongres. Menjelang akhir semester, sosialisasi
tentang kongres dan Pemilwa (pemilihan mahasiswa) masih belum dilaksanakan. Pun
belum ada kabar mengenai rekrutmen panitia kongres KPUM (Komisi Pemilihan Umum
Mahasiswa). Kegiatan yang memiliki tujuan untuk menjaga generasi penerus ini
masih menimbulkan tanda tanya. Kenapa terus diundur? Bagaimana persiapan OMIK untuk kongres ketiga ini?
Dalam persiapan kongres terdapat beberapa
kendala. Pertama masalah sistem, yang kedua jadwal akademik, ketiga permasalahan anggaran, dan yang terakhir terkait LPJ beberapa OMIK.
Slamet Budi, Ketua SEMA Institut menyampaikan
bahwa persiapan kongres sudah mencapai 75%, yang mencakup teknis dan konsep. "Kita
sendiri hanya tinggal
menunggu anggaran dan eksekusi saja," kata Budi.
Selain itu, persiapan sistem dari SEMA Fakultas
Syariah (FASYA) belum ada kendala yang dihadapi, akan tetapi dalam membentuk
sistem masih didiskusikan. "Dalam
proses diskusi itu banyak berbeda argument, menurut saya itu yang membuat tidak
selesai-selesai," ungkap Endra
Febrianto selaku Ketua SEMA FASYA.
Di samping itu, pelaksanaan yang terhambat
oleh jadwal akademik
sehingga perlu dikonsultasikan dengan Wakil
Rektor III, Syaifullah. "Kita pengen persiapan kongres ini maksimal
dan dilihat pada kalender akademik banyak waktu libur. Yang menjadi minusnya adalah mahasiswa sendiri ketika kampus libur,
aktivis juga libur," terang Slamet
Budi.
Mengamini itu, Adhie Handika Ketua DEMA
Institut memprediksi pelaksanaan kongres akan maksimal jika dilaksanakan sampai PBAK karena waktu yang panjang. "Oprec, lalu banyak persiapan panitia kongres dan pemilihan umum mungkin akan sangat maksimal jika sampai PBAK," jelas Dika.
Senada dengan Dika, persiapan kongres dalam
waktu dekat ini dirasakan cukup oleh
Endra Febrianto. "Saya rasa cukup, yang terpenting adalah kerjasama, bukan hanya dari SEMA saja, tetapi dari teman-teman semua ikut dalam
mewujudkan kegiatan ini," ucapnya tegas.
Endra Febrianto juga menambahkan, kegiatan ini
perlu kerjasama antar SEMA-F. "Namanya sinergitas kita harus mampu, bukan
hanya SEMA Institut, tapi juga antar SEMA F," katanya.
Selain itu, hambatan yang termasuk menjadi alasan belum terlaksananya kongres terletak pada pendanaan. Budi menyampaikan, hal ini disebabkan anggaran yang dibutuhkan untuk
kongres belum turun dari akademik. "Pak Warek III ada pertimbangan sehingga perlu
dikonsultasikan dengan bendahara," terang Budi.
Permasalahan LPJ yang belum tuntas
turut menghambat kongres.
Febrianto yang kerap disapa Brian menyampaikan, persiapan kongres saat ini sudah mencapai
50% hanya tinggal menunggu ormawa dalam mempersiapkan LPJ. "Persiapan sudah 50%, hanya tinggal menunggu LPJ yang sedang dalam proses," ujarnya.
Pengerjaan LPJ DEMA-SEMA FATIK menurut Ketua DEMA FATIK, Rohman, baru mencapai 70%. "Karena yang akan diajukan adalah LPJ, kalau LPJ saja belum siap, apa
yang akan diajukan," ujarnya.
Sedangkan,
DEMA I sudah siap secara administrasi. "Sudah
siap 80% secara administrasi, hanya tinggal LPJ pihak akademik," ungkap Ketua DEMA I.
Keterlambatan acara kongres tahun ini sangat
meresahkan, hal itu diungkapkan Abdul Rohman. "Saya
pribadi menginginkan segera diadakan, sebab jika kongres diundur setelah PBAK
sangat tidak tepat karna akan menyebabkan masa jabatan menjadi 2 periode, juga
nantinya mereka akan kerja dua kali," paparnya.
Selain itu, kemunduran Kongres juga akan meresahkan khususnya mereka yang semester enam. "Pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus semester 6
akan melaksanakan KPM," ungkap Rohman.
Di samping kendala-kendala tersebut Dika menuturkan harapan untuk Kongres
tahun ini. "Semoga sukses lancar dan tetap aman tertib
terkendali. Semoga yang terpilih nanti benar-benar mampu
mengemban amanah demi nilai kebangsaan dan keislaman dalam bingkai pancasila," kata Dika.
Reporter : Zanida, Alifanda, Yaya
Penulis: Zanida, Alifanda
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.