DEMOCRAZY
Ilustrasi (folioweekly.com) |
Oleh Anisa Rahmawati Putri
Pagi
itu, Aini dan kawan-kawannya pergi ke Gedung Pertemuan untuk menyaksikan debat
yang akan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB. Mereka sudah tidak sabar lagi
untuk melihat kandidat yang akan mereka pilih. Tapi di saat yang bersamaan ada
segerombolan anak-anak yang duduk di bawah pohon sedang berbincang-berbincang
mengenai debat yang akan dilaksanakan beberapa jam lagi.
“
Ehhh... kalian tau gak nanti akan ada debat loo.”
Kata anak muda yang berkaca mata
“Hhmm,
iya gua tau emang kenapa? Gak penting juga tuh debat." Sahut salah satu anak
yang kelihatannya emang gak mau tahu soal debat itu.
”Lagian
kenapa sih ada debat segala, kenapa gak langsung coblosan saja. Sama saja tau,
ada gak adanya debat.” Kata anak muda yang terlihat sinis dari teman temannya.
Belum
selesai Aini mendengar pembicaraan dari anak-anak muda tersebut tiba tiba dari
arah belakang Fajar dikagetkan oleh Danu, teman satu kelas dan sekaligus teman organisasiannya yang akan mengikuti debat tersebut.
”Apaan
sih Dan.” Omel Aini sambil manyun.
”Lagian
siapa salah kamu berdiri disana sedangkan acaranya akan segera dimulai?” Kata
Danu sambil tersenyum karena melihat tingkah temannya yang sangat lucu itu.
”Ini nih, tadi aku mendengar perkataan anak-anak itu mengenai soal debat, sepertinya
mereka sangat tidak suka dengan acara tersebut.” Kata Aini sambil mengikuti
Danu pergi ke depan Gedung Pertemuan.
“Ahh,
itu sih biasa An. Emang banyak yang berpikiran seperti itu. Kok mereka, aku
saja sebenarnya juga ogah-ogahan tau ikut debat itu.”
“Lahh,
bagaimana kamu ini. Katanya kamu mencalonkan diri menjadi ketua Himpunan, kok
malah malas ikut debatnya. Hadehh, dasar aneh. Tanya Aini yang disertai bingung
melihat temannya itu.
“Sebentar,
aku tanya deh sama kamu. Kenapa harus diadakan debat? Apa fungsinya debat kalau
menurut kamu?” tanya Danu pada Aini.
Memang
kalau dilihat-lihat Aini itu anaknya sangat polos sekali. Dia tidak pernah tahu
bagaimana kabar kampusnya atau yang menjadi trending
dikampusnya itu, mungkin saja kalau kampusnya kebakaran Aini-lah orang terakhir
yang mengetahui hal tersebut.
“
Yang jelas buat mengetahui tingkat kualitas yang dimiliki oleh calon kandidat
yang akan dipilih oleh anak-anak.” Jawab
Aini
”Hhmm,,
iya kamu bener tapi mikirnya anak anak itu gini, An, kenapa diadakan debat
kalau yang pasti menang dari organisasi itu.” Keluh Danu.
“Terserahlah,
Dan. semakin gak paham saja aku, yang penting kamu harus berusaha biar menjadi
yang terbaik dari yang lainnya. Dan tentunya kamu juga biar bisa menang.” Kata
Aini yang menyemangati temannya itu.
Akhirnya
dengan keyakinan dan semangat Danu yang ditemani Aini masuk ke Gedung Pertemuan untuk
menyaksikan debat yang akan diikuti oleh Danu dan teman lainnya.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.