Deklarasi dan UKM SEIYA Warnai Penutupan PBAK
IAIN Ponorogo- Jum’at (09/08/2019), Pengenalan
Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2019 berakhir. Penutupan PBAK kali ini
diwarnai deklarasi
keutuhan NKRI oleh
seluruh Mahasiswa Baru (Maba) dan dimeriahkan oleh
penampilan UKM Seni dan Budaya (SEIYA). Sudah sejak pagi, Maba berkumpul di kampus
II.
Panitia memulai
pengecekan atribut yang dibawa Maba untuk kedisiplinan, selain itu juga
mengecek kehadiran mahasiswa dari awal hingga akhir. Bagi mahasiswa yang tidak
membawa atribut dan Maba yang tidak mengikuti sebagian atau dari awal PBAK
dipanggil ke depan.
Sebelum deklarasi, Aji Binawan selaku Ketua DEMA-I mengasah nalar kritis
mahasiswa dengan role playing.
Maba dievaluasi terus-menerus mengenai kesalahan atribut dan kekompakan. Mahasiswa
baru mulai emosi dengan perilaku dan ucapan yang dilakukan panitia. Suasana mulai
ricuh hingga terjadi dorong-mendorong.
Salah satu Maba
mengungkapkan aspirasinya ke panitia tentang role
playing yang dilakukan panitia terhadap Maba. “Kakak
tingkat harus menghargai kami yang sudah berusaha sebaik mungkin, benar kami salah tapi jangan terlalu keras. Dengan
cara yang lebih halus agar kami paham dan mengikuti aturan dengan baik,” ungkap Puji Khu Rotulain Maba jurusan
PGMI.
Namun tak
berselang lama,
Maba bisa terkondisikan dan dilanjut deklarasi keutuhan NKRI dengan meneguhkan jiwa
nasionalisme pada mahasiswa, juga ingin mereduksi paham-paham yang ada di Indonesia terkhusus di IAIN Ponorogo,
menanamkan toleransi umat agama dan budaya. “Jadi mahasiswa pada hari ini benar-benar menyatakan bahwa NKRI
benar-benar utuh, benar-benar harga mati,”
ungkap Aji Binawan Putra.
Deklarasi pun
diwarnai dengan bentuk formasi yang merapat ke panggung dan menghadap ke barat
dengan membawa kain mori yang bertuliskan “KEUTUHAN
NKRI””. Mereka membacakan
deklarasi, kemudian menyanyikan lagu buruh tani.
Penampilan UKM
SEIYA pada penutupan kali ini juga berlangsung meriah. Ada tiga penampilan
berbeda. Pertama menyanyikan lagu, lalu menari kemudian teater. “Cukup
meriah dan bagus,” ungkap
Erna Fitri Indiani Maba Jurusan Ekonomi Syariah.
Kemudian sekitar
08.30 WIB maba mulai memenuhi depan panggung dan mulai kondusif. Tim keamanan
PBAK dari UKM beladiri naik ke panggung dan menjelaskan kepada mahasiswa mengenai
role
playing. “Kami hanya menjalankan apa yang sudah
diamanahkan ke kami, untuk itu apa bila ada yang tersakiti kami mohon maaf,”
ujar di depan panggung.
Selain
itu, dalam kepanitiaan tidak ada kesan mempermainkan mahasiswa baru. “Mahasiswa baru memang benar-benar dilayani
dan tidak dipermainkan dalam hal memberi hukuman,” ungkap Muhsin selaku
Kabag Akademik dan Kemahasiswaan.
Acara
dilanjutkan perkenalan dari SEMA-I sekaligus Muhammad Amrulloh Iqbal selaku
ketua SEMA-I menyampaikan permohonan maaf dan memberikan sebuah harapan kepada
mahasiswa. “Kami mengharapkan kalian
jangan sampai menjadi mahasiswa kupu-kupu, ikutilah organisasi dikampus ini,”
ujarnya.
Reporter:
Zanida, Dhamuri, Utami
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.