PBAK Berlalu. Selamat Datang Mahasiswa Baru!
Oleh: Rista & Diyani
PBAK telah usai, namun rasanya kita belum bisa move on dengan
hiruk pikuknya. Seperti halnya sebuah acara, yang tidak luput dengan kesalahan.
Acara PBAK tahun ini memiliki beberapa kendala.
Arahkan ingatan kita saat hari pertama PBAK! Iyaa dimana puluhan Mahasiswa Baru (Maba)
harus rela duduk kepanasan karena tidak kebagian tempat duduk. Tampak perbedaan
letak tempat duduk dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, penataan tempat ketika penyampaian materi PBAK Institut diubah.
Jika tahun lalu penempatan panggung menghadap ke selatan dan semua peserta
menghadap ke utara, kini panggungnya menghadap ke barat (gedung FASYA) dan
pesertanya berada di depan, kanan dan kiri panggung. Hadehh
Lalu di hari kedua, desas-desus kabar hadirnya Gus Muwafiq dalam
ngaji kebangsaan, sudah mulai terdengar di telinga Maba maupun warga kampus
lainnya. Sayangnya, yang ditunggu-tunggu tidak bisa hadir, Ketua DEMA-I Aji
Binawan mengonfirmasi perihal kejadian tersebut
“Kalau gak capek, ke Ponorogo,
kalau capek ya tidak,” ungkapnya menirukan jawaban Gus Muwafiq.
Persoalan inaugurasi dan expo pun menjadi problem. PBAK tahun ini
kampus kita tercinta hanya menampilkan inaugurasi UKM tanpa adanya expo. Nantinya
perwakilan UKM akan menaiki panggung lalu menampilkan apa yang menjadi khas
dari kegiatannya. Dengan itu, inaugurasi hanya menjadi pengenalan, apabila
ingin mengetahui lebih lanjut Maba harus bertanya sendiri. Sedangkan saat expo,
UKM akan membuat stand khusus di sekitar kampus untuk mengenalkan diri
secara terpisah. Di setiap stand, bisa jadi ada penampilan, bisa juga
berbincang dengan pengurus dan anggota UKM tersebut. Maba bisa memilih UKM mana
yang ingin dikenal lebih dalam.
Sertifikat PBAK pun menjadi pusat perhatian. Saat pertama kali
menginjak dunia kampus mungkin kalian pernah mendengar isu bahwa sertifikat
PBAK menjadi syarat skripsi? Ternyata hal
tersebutbelum terverifikasi. “Untuk penerapan sertifikat PBAK sebagai syarat
untukskripsiitubelum diterapkan, karena regulasi tentang sertifikat itu belum
jelas.” ucap Lutfi Hadi Aminuddin selaku Dekan FEBI.
Namun problem-problem tersebut janganlah terlalu dipikirkan. Cukup
dijadikan pelajaran agar berubah menjadi yang lebih baik lagi. Ya, namanya juga manusia tak luput dari kesalahan.
So, selamat datang
mahasiswa baru 2019. Tak lama sehabis ini, sensasi kebesaran mahasiswa seperti PBAK tidak
kalian rasakan lagi. Menjadi mahasiswa tidak sehebat yang kalian dengar dari
orasi kakak-kakak kemarin. Menjadi mahasiswa juga tidak semudah yang dibayangkan.
Sudah banyak disematkan agen-agen sewaktu PBAK. Tapi bisa hilang seketika saat
PBAK berakhir.
Tapi menjadi
mahasiswa adalah proses. Tidak ada yang menyuapi seperti saat di sekolah dulu.
Kalau tidak bergerak, ya tidak dapat apa-apa. Status mahasiswa adalah kunci serbaguna, terserah mau kalian gunakan
untuk apa.
So, selamat berproses semua! Selamat
menghadapi kenyataan bahwa kuliah itu nggak seindah yang ada di FTV.
Hiyaa.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.