Pengenalan UKM tanpa Expo Menjelma Nina Bobok
Oleh Zanida Iqraminati
IAIN
Ponorogo- Pengenalan UKM (Unit
Kegiatan Mahasiswa) dalam PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan)
merupakan hal yang penting. Agar mahasiswa tidak salah pilih UKM, khususnya Mahasiswa
Baru (Maba), tentu harus tahu seluk beluknya terlebih
dahulu sebelum menjerumus kedalamnya. Tujuan
UKM sendiri yakni, untuk mewadahi bakat yang dimiliki mahasiswa. Kalau tidak
tahu mana UKM yang sesuai bakat atau minatnya kan rempong, kalau tidak beruntung, mereka akan terseleksi dan terkikis
kemudian.
Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan luar kelas untuk
mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu. Kalau di IAIN Ponorogo
memiliki beberapa UKM, ada UKM Seiya (Seni Budaya), UKM UKI Ulin Nuha, UKM Olahraga, UKM Bela
diri, UKM Pramuka, KOPMA (Koperasi Mahasiswa) Al-Hikmah, dan UKM Mapala, LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) aL-Millah, KSR PMI.
Kenalan dulu deh, apa itu inaugurasi
dan expo. “Inaugurasi” di IAIN Ponorogo biasanya adalah penampilan UKM.
Perwakilan UKM akan menaiki panggung lalu menampilkan apa yang menjadi khas
dari kegiatannya. Dengan itu, inaugurasi hanya menjadi pengenalan, apabila
ingin mengetahui lebih lanjut Maba harus bertanya sendiri. Sedangkan saat
“expo”, UKM akan membuat stan khusus di sekitar kampus untuk mengenalkan diri
secara terpisah. Di setiap stan, bisa jadi ada penampilan, bisa juga berbincang
dengan pengurus dan anggota UKM tersebut. Maba bisa memilih UKM mana yang ingin
dikenal lebih dalam.
Pengenalan UKM pada Inaugurasi
ibarat pandangan pertama, dan pada Expo merupakan pendalaman (pacaran)
mengenal UKM. Dari informasi tersebut tentu akan menimbulkan ketertarikan untuk
gabung dalam UKM. Hal ini di amini oleh Siti Nuryatus Sofiya. “Ya
penting, biar semua tau kegiatan apa yang bisa diikuti disini,” ujar Maba
Tadris IPA ini.
Flashback bentar yuk. Mari mulai dari PBAK tahun 2016. Pada saat itu, pengenalan UKM
dipaparkan juga melalui Inagurasi dan Expo,
sehingga pengenalan itu terlihat lebih gamblang
bagi mahasiswa. Kemudian pada PBAK tahun 2017, hanya ada Expo saja terkait pengenalan UKM. Inagurasinya malah hilang, karena
keterbatasan dana katanya. Nah, pada PBAK
tahun 2018 malah hanya
menampilkan inagurasi untuk pengenalan UKM saja. Lalu diulangi lagi 2019. Lantas expo-nya kemana? Atau mungkin kegiatan pengenalan UKM di tahun 2017 dan
2018 dicicil-cicil setengah-setengah hehe? Atau mungkin karena hemat waktu?
Padahalkan “Kita abadi, yang fana itu
waktu” eaaa~.
Jika pengenalan UKM itu penting,
adanya expo juga demikian. Tentu expo akan mendukung perkenalan UKM.
Mahasiswa juga dapat menjalankan budaya sapa ramah sesama, dan bertanya-tanya
langsung tentang UKM tersebut. “Penting banget bisa tanya-tanya lebih mendalam,” ujar Siti Nuryatus Sofiya.
Inagurasi tanpa expo seperti kamu tanpa
dia, huhu dirasa belum efektif karna banyak mahasiswa yang tidak memperhatikan. Apalagi
kalau matahari sudah memiliki kekuatan untuk melunturkan bedak di muka alias
siang bolong. Tentu jam-jam itu menjadi saat yang lelah dan membosankan
sehingga menjadi malas memperhatikan hal yang gitu-gitu aja kecuali merhatiin dia. Hal itu
juga dirasakan oleh Rukma Nurvitasari Maba Tadris IPA. “Yang bagian selatan gak kelihatan, harusnya penampilannya bisa turun
atau keliling biar kelihatan dan yang di pinggir disuruh minggir ke teras karna
kepanasan,” paparnya. Uwuwu sabar ya.
Kegiatan Inaugurasi dirasakan belum
efektif untuk memperkenalkan berbagai UKM di kampus tercinta ini. Berbagai
penampilan dari setiap UKM kurang mengena dalam hal identitas dan sebagainya,
karena ada UKM yang basic
penampilannya bukan diacara Indoor. Seperti
halnya Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) yang basic
lebih ke luar lapangan atau ke outdoor, Masa sih kalau harus naik tebing atau
muncak gitu tampilnya. Hehe.
Kegiatan Inagurasi yang hanya sebagai
pengantar pengenalan saja, namun kurang efektif karena bisa dilihat waktu
pengenalan UKM tersebut juga merupakan waktu istirahat. “Dilihat dari mahasiswa ada yang tidur, main hp, gak fokus,” ujar
Aqil Barqi Yahya Ketua UKM Mapala.
Senada dengan Aqil, ketua KOPMA Ahmad
Abdur Rozzaq K juga menganggap waktu yang diberikan kurang. “Belum cukup karna keterbatasan waktu, juga
udah dikode panitia karna waktunya habis,” ungkapnya. Eiddah, yang ngode
bukan doi aja, panitia juga. Hehe.
Panitia PBAK sebenarnya memperbolehkan
adanya Expo. Hal itu dibahas saat
rapat perkumpulan beberapa UKM, “Sebenarnya
kalau mau buat expo sekitar lokasi PBAK saya perbolehkan, namun karna yang
menghadiri hanya sekitar empat UKM saja jadi gak bisa juga menentukan adanya
Expo,” ungkap Aji Binawan ketua DEMA I. Wacana hadehh.
Ya gimana lagi ya, kalau inagurasi
hanya sebagai pengantar pengenalan saja, ya semoga para Maba mendengarkan
dengan jelas dan gak masuk kuping kanan eh keluar kuping kiri. Apalagi jadi
pengantar boci alias bobok ciang. hehe
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.