Aliansi Mahasiswa Ponorogo Desak Agar Tuntutan Tersampaikan ke DPR RI
Massa Aliansi Mahasiswa Ponorogo |
lpmalmillah.com-
Rabu (25/09/19), mahasiswa kembali menggelar aksi di depan gedung DPRD Kabupaten
Ponorogo. Massa kali ini mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Ponorogo yang
terdiri dari mahasiswa IAIN, UNMUH, INSURI, AKPER Ponorogo dan mahasiswa UNIPMA dan UNMER Madiun.
Sekitar pukul 08.44 WIB massa mulai memenuhi area depan kantor DPRD Kabupaten Ponorogo. Aliansi
Mahasiswa Ponorogo memulai aksinya
dengan orasi dan yel-yel. Sunarto ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Sementara
turun bersama demonstran. Ia meminta beberapa perwakilan masuk ke dalam untuk menyampaikan tuntutan. Audiensi dipimpin oleh Sunarto.
Demonstran mengusung beberapa tuntutan. Pertama,
tinjau ulang pasal ngawur dalam RUU KUHP. Kedua, meminta
aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus
kebakaran hutan dan lahan. Ketiga, menolak segala bentuk diskriminasi
dan perbuatan rasisme di Indonesia. Empat, mendukung
segala upaya perdamaian di Papua.
Evi Ditasari ketua fraksi PDIP menanggapi poin pertama bahwa dalam
penggunaan narasi belum tepat, maka poin pertama disepakati untuk diganti
menjadi tinjau ulang pasal kontroversial dan multitafsir dalam RUU KUHP. “Lebih
baik kata pasal ngawur tersebut diganti narasi yang lebih etis,” tanggapnya.
Sunarto juga ingin tujuh fraksi DPRD yang hadir dalam diskusi
bertanda tangan di kertas tuntutan dari
mahasiswa. “Untuk fraksi yang hadir ini juga ikut bertanda tangan,” ujarnya.
Pada sela-sela audiensi, massa di luar
kantor sempat saling dorong dengan aparat kepolisian. Sebagian mahasiswa yang
berdiri paling dekat dengan gerbang terlihat memaksa masuk karena waktu
audiensi dinilai sudah melebihi kesepakatan awal. Tak berselang lama, audiensi usai.
Aliansi
Mahasiswa Ponorogo ingin ada estimasi waktu untuk memastikan aspirasi tersebut
sampai ke DPR RI. Hal ini disampaikan oleh Aji
Binawan Putra. “Dalam jangka satu minggu ini kami ingin mendengar bahwa
aspirasi yang sudah disepakati bisa sampai ke DPR RI,” tegasnya.
Muhammad Amrullah Iqbal salah satu mahasiswa IAIN menginginkan segera ada tanggapan
dari DPR RI. Ia juga mengatakan, “kalau seandainya dalam jangka seminggu ini
tidak ada kabar maka kami akan turun lagi kejalan dengan massa yang lebih banyak.”
Sunarto mengapresiasi tuntutan mahasiswa yang ikut membangun
demokrasi. Ia
mengatakan, mahasiswa boleh
berpartisipasi dalam kegiatan DPRD Kabupaten Ponorogo namun juga harus sesuai
dengan koridor. Ia juga berjanji akan menindaklanjuti tuntutan yang mahasiswa.
Shela, salah satu
mahasiswa Ekonomi
Syariah yang ikut dalam
aksi menginginkan agar DPRD kabupaten
Ponorogo menunaikan janjinya. “Semoga ibu
pertiwi segera sembuh,” harapnya lagi.
Reporter: Dhamuri, Ula, Intan
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.