Balada Kita
pasberita.com |
Oleh Umar Alix N.
Duduk diam dan berpikir sejenak
Bukan
karena hidup kita sudah nikmat
Namun
coba merasakan bahwa hidup itu nikmat
Canangkan
sejenak luka dalam dada
agar
dada tak selalu diisi luka
Kita
terlalu banyak bicara kesalahan
Namun
sering melupakan kesalehan
Kita
sering berbicara kesempurnaan
Namun
lupa kita bukan makhluk sempurna
Kita
sering menghabiskan waktu untuk luka
Namun
lupa bahwa waktu jua yang akan menyembuhkan luka
Hidup
adalah pilihan maka pandailah memilah
Bahagia
adalah teman
Namun
tak selalu berkawan
Masalah
adalah lawan
Namun
tak harus untuk kita lawan
Bukankah
bahagia ada bersama masalah?
Selesaikan
masalah satu-persatu
Buatlah
skala prioritas
Ketahuilah
hidup terbatas bukan tanpa batas
Hidup
ada porsinya masing-masing
Maka
cukuplah jangan hanya saling bersaing
Apalagi
merebut kursi demi gaji
Tak
sadar diri tahu-tahu kesandung kasus korupsi
Dibui
pun kau masih bisa leha-leha dan nonton televisi
Tanpa
mau tahu apakah tetanggamu dan rakyatmu sudah makan nasi
Hmm
alangkah santuy hidupmu hai tikus berdasi
Hidup
tak cukup membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Ataupun
satu sama lain
Bukankah
iblis dilaknat karena membandingkan dirinya dengan Nabi Adam?
Jalani
terus hidup meski dalam angan
Bukankah
cita-cita adalah angan?
Tersenyumlah
meski sulit
Janganlah
pelit
Agama
tahu tersenyum itu sulit
Entah
karena merasa diri rusak atau dunia rusak
Agama
tak lupa mengajarkan tersenyum adalah ibadah
Sadarilah
kita harus membuat tersenyum ibu di rumah
bahkan
ibu bumi, agar tetap ramah
Kita
sibuk menggasak alam
Namun
lupa bahwa alam sudah kita rusak
Kita
selalu butuh bernapas namun lupa bahwa alam sudah sesak napas
Bukankah
agama menganjurkan manusia untuk tak merusak?
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.