Mahasiswa Keluhkan Sarana-Prasarana Kampus II
Foto: Fahrian |
lpmalmillah.com- Sarana dan prasarana di kampus merupakan unsur utama untuk menunjang jalannya kegiatan belajar-mengajar mahasiswa. Seperti halnya tempat parkir, jalan, sarana penunjang kelas, dan sebagainya. Sayangnya, tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh tentang sarana dan prasarana kampus, khususnya di kampus II. Lantas, apa saja yang menjadi keluhan mahasiswa sendiri mengenai sarana dan prasarana di kampus II ini?
Jessika salah satu mahasiswi Ekonomi Syariah semester satu mengeluhkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di kampus II seakan diabaikan. Seperti matinya kipas angin, proyektor, bangku yang mangkrak di pojok kelas, dan masih banyak lagi fasilitas kelas yang lain.
Dadang, salah seorang mahasiswa Ekonomi Syariah semester tiga juga merasakan hal yang sama . ”Jalan utama menuju kampus II yang dirasa belum layak digunakan," ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Imas, salah satu dosen FUAD menyampaikan, sebetulnya sarana dan prasarana kampus itu sudah cukup memadai. Namun, ada beberapa sarana yang yang rusak seperti kipas angin dan bangku di beberapa kelas tidak segera ditindak lanjuti. “Sering saya dengar di sini ada pemasangan CCTV dalam tiap ruang kelas. Ini menimbulkan pemikiran bahwa kampus hanya mementingkan penambahan sarana saja, tanpa mengindahkan perbaikan untuk kerusakan yang telah ada", papar Imas
Kemudian, Muhtadin juga menanggapi bahwasannya untuk perawatan dan perbaikan fasilitas dalam kelas, sudah ada yang menangani secara khusus. "Sebetulnya mengenai hal ini, sudah merupakan tanggung jawab tiap akademik. Dimana akademik sendiri punya sub-bagian dalam hal perawatan, penanganan dan kerusakan, sehingga sub-bagian itu tadi akan memberikan laporannya kepada kami untuk di tindak lanjuti" paparnya.
Mengenai jalan masuk utama kampus II, Muhtadin selaku Kasubbag Tata Usaha Hubungan Rumah Tangga (TUHRT) menjelaskan bahwa itu sedang dibenahi secara bertahap. "Untuk saat ini, kami masih dalam proses layout (pembuatan garis jalan). Hal ini dikarenakan struktur tanah yang ada di kampus II berjenis tanah basah, yang apabila langsung diaspal begitu saja jelasakan cepat mengalami kerusakan," jelas Muhtadin.
Imas juga menambahkan bahwa sebaiknya pihak kampus sebisa mungkin untuk mengedepankan kebutuhan primer dalam kelas terlebih dahulu. "Pembangunan taman yang ada dikampus II ini pun menjadikan tanda tanya besar, mengapa malah membangun yang sekunder dahulu daripada yang primer seperti jalan masuk utama kampus?" tanyanya.
Ia juga menuturkan bahwa pembangunan tersebut telah terencana sesuai dengan master plan yang sudah disepakati bersama. “Kemudian perihal taman yang hampir jadi di kampus II ini, bukanlah taman biasa, melainkan telah dirancang dalam master plan kami sebagai lahan parkir. Kebetulannya, ini sejalan dengan program green campus (penghijauan) yang sudah dimonitori oleh PTKIN yang lain," terang Muhtadin.
Berkenaan dengan program greencampus, IAIN PONOROGO memilih kampus II sebagai lokasi pelaksanaan program ini. Karena salah satu syaratnya adalah rasio antara gedung bangunan dan lahan terbuka itu harus seimbang, sehingga kampus II dirasa memenuhi kriteria tersebut. Mengenai anggaran, kampus mendapat sokongan dari SBSN yang mana selain dipergunakan untuk pembangunan prasarana, juga dialokasikan untuk pemenuhan dan pemeliharaan fasilitas seperti proyektor, kipas angin, bangku dan sebagainya. “Tentunya, kami tetap berupaya mengoptimalkan pembangunan dan menggunakan dana tepat sesuai sasaran," papar Muhtadin.
Penulis : Putria, Zelfany
Reporter : Putria, Nana, Zelfany
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.