Kongres Online: Solusi di Saat Pandemi
qureta.com |
lpmalmillah.com – Di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung reda, Republik Mahasiswa (RM) IAIN Ponorogo tetap akan laksanakan kongres IV. Kongres tersebut dilaksanakan dengan sistem online, yang mana baru pertama kalinya di IAIN Ponorogo. Kongres ini telah melalui berbagai persiapan, baik dari SEMA Institut, KPUM Institut, maupun lembaga yang terkait lainnya.
Mengenai persiapan teknis, telah ditentukan oleh SEMA Institut (SEMA-I). M. Amirullah Iqbal, Ketua SEMA-I menyampaikan bahwa persiapan kongres saat ini masih dalam pembahasan teknis. “Teknis pemilihannya secara online, transparansi kita sampaikan semua kepada publik, aplikasinya menggunakan E-voting via web yang nanti kita sediakan. Terkait website saat ini masih dalam tahap uji coba kelayakan, keamanan serta kenyamanan,” ujarnya.
Iqbal menambahkan bahwa terkait teknis bisa dipantau di media sosial dan web yang akan disediakan nantinya. “Untuk saat ini, info lanjutan mengenai kongres setelah adanya pandemi Covid-19 di Instagram SEMA ini masih belum ada, tetapi dalam waktu dekat ini akan kami beri informasi melalui media tersebut karena kemarin baru rapat dengan KPUM,” tambahnya.
Senada dengan hal itu, Nuke Widyawati selaku Ketua KPUM Institut juga menjelaskan terkait website serta teknis pemilihan yang masih dalam pembahasan. “Untuk website serta teknis ini masih kami bahas, tapi terkait teknis atau cara pemilihan pasti akan kami sampaikan,” jelasnya.
Menilik dari segi persiapan pelaksanaan kongres, saat ini persiapan kongres telah mencapai 50 persen. “Untuk persiapan kongres kalau kita prosentasikan, ini sudah dapat 50 persen,” ungkap Nuke.
Sementara itu, Iqbal juga menjelaskan mengenai waktu untuk rancangan kongres IV yang mana tanggalnya masih dibahas. “Insya Allah pembukaan dilaksanakan setelah lebaran, jauh-jauh hari akan kami sampaikan mengenai tanggal pelaksanaan kongres,” tuturnya.
Mengenai penerapan kongres berbasis online, Aji Binawan selaku Ketua DEMA Institut menaggapi bahwa kongres online tersebut merupakan solusi sebab adanya pandemi Covid-19. “Hari ini kalau kita melakukan kongres online, ya relevan-relevan saja, melihat adanya pandemi dan kita tidak bisa mengumpulkan banyak mahasiswa. Kongres online merupakan solusi, karena bagaimanapun hari ini kita sudah jauh dari awal bulan dan kalau tidak segera kongres, nanti akan merusak periodisasi regenerasi,” paparnya.
Pelaksanaan kongres IV secara online terus diupayakan supaya dapat berjalan secara efektif. Berbicara efektif tidaknya, Aji menjelaskan bahwa untuk mencapai titik ideal dan keefektifan dari kongres online tersebut tidaklah mudah. “Ketika adanya situasi pandemi hari ini, pastinya kita juga sulit untuk bagaimana melakukan kongres itu untuk mencapai titik idealnya. Dan untuk efektif itu pun saya rasa juga sulit,” jelasnya.
Meskipun pelaksanaan kongres dilakukan secara online, namun kongres tetap harus berjalan. Nuke menuturkan harapannya terkait kongres online tersebut. “Saya berharap kongres tahun ini tetap berjalan meskipun nantinya kita menggunakan sistem online. Jadi berbeda dari tahun-tahun kemarin karena kondisi pandemi ini,” terang Nuke.
Mengenai persiapan teknis, telah ditentukan oleh SEMA Institut (SEMA-I). M. Amirullah Iqbal, Ketua SEMA-I menyampaikan bahwa persiapan kongres saat ini masih dalam pembahasan teknis. “Teknis pemilihannya secara online, transparansi kita sampaikan semua kepada publik, aplikasinya menggunakan E-voting via web yang nanti kita sediakan. Terkait website saat ini masih dalam tahap uji coba kelayakan, keamanan serta kenyamanan,” ujarnya.
Iqbal menambahkan bahwa terkait teknis bisa dipantau di media sosial dan web yang akan disediakan nantinya. “Untuk saat ini, info lanjutan mengenai kongres setelah adanya pandemi Covid-19 di Instagram SEMA ini masih belum ada, tetapi dalam waktu dekat ini akan kami beri informasi melalui media tersebut karena kemarin baru rapat dengan KPUM,” tambahnya.
Senada dengan hal itu, Nuke Widyawati selaku Ketua KPUM Institut juga menjelaskan terkait website serta teknis pemilihan yang masih dalam pembahasan. “Untuk website serta teknis ini masih kami bahas, tapi terkait teknis atau cara pemilihan pasti akan kami sampaikan,” jelasnya.
Menilik dari segi persiapan pelaksanaan kongres, saat ini persiapan kongres telah mencapai 50 persen. “Untuk persiapan kongres kalau kita prosentasikan, ini sudah dapat 50 persen,” ungkap Nuke.
Sementara itu, Iqbal juga menjelaskan mengenai waktu untuk rancangan kongres IV yang mana tanggalnya masih dibahas. “Insya Allah pembukaan dilaksanakan setelah lebaran, jauh-jauh hari akan kami sampaikan mengenai tanggal pelaksanaan kongres,” tuturnya.
Mengenai penerapan kongres berbasis online, Aji Binawan selaku Ketua DEMA Institut menaggapi bahwa kongres online tersebut merupakan solusi sebab adanya pandemi Covid-19. “Hari ini kalau kita melakukan kongres online, ya relevan-relevan saja, melihat adanya pandemi dan kita tidak bisa mengumpulkan banyak mahasiswa. Kongres online merupakan solusi, karena bagaimanapun hari ini kita sudah jauh dari awal bulan dan kalau tidak segera kongres, nanti akan merusak periodisasi regenerasi,” paparnya.
Pelaksanaan kongres IV secara online terus diupayakan supaya dapat berjalan secara efektif. Berbicara efektif tidaknya, Aji menjelaskan bahwa untuk mencapai titik ideal dan keefektifan dari kongres online tersebut tidaklah mudah. “Ketika adanya situasi pandemi hari ini, pastinya kita juga sulit untuk bagaimana melakukan kongres itu untuk mencapai titik idealnya. Dan untuk efektif itu pun saya rasa juga sulit,” jelasnya.
Meskipun pelaksanaan kongres dilakukan secara online, namun kongres tetap harus berjalan. Nuke menuturkan harapannya terkait kongres online tersebut. “Saya berharap kongres tahun ini tetap berjalan meskipun nantinya kita menggunakan sistem online. Jadi berbeda dari tahun-tahun kemarin karena kondisi pandemi ini,” terang Nuke.
Penulis : Putri Antika
Reporter : Putri Antika, Shery Fara
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.