PBAK Hari Kedua, FEBI Hadirkan Perwakilan Peserta Berdomisili Ponorogo
lpmalmillah.com- (12/09/2020) Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di hari kedua dilaksanakan secara online dan offline. Secara online dilakukan dengan aplikasi Zoom dan Youtube dan yang offline datang langsung ke kampus.
Namun yang mengikuti secara offline ini terbatas yaitu yang hanya mahasiswa penerima beasiswa dari jalur Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Kegiatan PBAK di hari kedua berfokus pada fakultas. Kegiatan dimulai pukul 08.15 WIB diawali dengan pengenalan para pengisi kegiatan seperti Dekan, Wakil Dekan, KetuaJurusan, serta Kasubag.
Ahmad Munir selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), menyampaikan melalui live streaming Youtube yang ditujukan kepadamahasiswa FUAD. Ia mengutarakan mengenai sejarah kampus dan sejarah berdirinya FUAD. Ia mengatakan bahwa FUAD merupakan generasi keempat dalam perjalanan sejarah IAIN Ponorogo.
Diawali dari Akademi Syariah Abdul Wahab atau yang biasa disingkat dengan ASA. Kemudian di negerikan pada tanggal 12 Mei 1970 dan berubah nama menjadi Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya yang bertempat di Ponorogo.
Ahmad Munir juga mengutarakan bahwa pada masa awal pendidikan hanya terbatas sarjana muda. “Pada masa awal pendidikan hanya terbatas bagi sarjana muda, kemudian pada pembukaan program doktoral yang dilakukan pada tahun 1985 – 1986, dibuka 2 jurusan baru yaitu Khadak dan Jurusan Muamalah Jinayah,” ungkap Munir.
Kemudian pada 30 Juni 1997 berdirilah Sekolah Tinggi Agama Islam Ponorogo dengan 3 jurusan yaitu Syariah, Tarbiyah dan Ushuluddin.Kemudian berlanjut tanggal 30 Juni 1997 bertambah satu program studi bernama Ilmu Tafsir.
Selain FUAD, FakultasTarbiyahdan Ilmu Keguruan(FATIK) juga melaksanakan PBAK fakultas yang bertempat di gedung Indrakila IAIN Ponorogo. Miftahul Ulum selaku Wakil Dekan-I FATIK mengungkapkan bahwa tidak semua lulusan FATIK akan menjadi pengajar. “Dari delapan tujuan tersebut 7 diantaranya adalah tenaga pendidik dan yang satu adalah tenaga kependididkan yaitu MPI,”jelasnya.
Sedangkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)jugamelaksanakan PBAK tingkat Fakultas. Namun dalam perwakilan peserta PBAK Offline, berbeda dengan fakultas lain. Fakultas lain, menetapkan kebijakan bahwa perwakilan peserta PBAK Offline dari Mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
FEBI juga menghadirkan sejumlah 21 mahasiswa baru yang berdomisili di sekitar Ponorogo secara langsung. Hal ini sesuai dengan permintaan dari fakultas kepada panitia. “Karena keinginan dari teman-teman dan pihak fakultas agar bisa bertatap muka dengan mudah dan tidak hanya di online saja,” ungkapKanzul
Sedangkan PBAK Fakultas Syariah (FASYA) melaksanakan PBAK dengan via Zoom. Salah satu materi PBAK FASYA yaitu tentang Pancasila dan Nasionalisme yang diisi langsung oleh Hijroh.
Dalam materi tersebut Hijroh mengatakan bahwa mahasiswa harus berperan dan mampu menginternalisasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus. Kemudian membudayakan pergaulan dengan masyarakat, dengan makna kepancasilaan, yakni saling menghargai, menghormati kepada siapaun walupun berbeda.
Reporter : Febri/Crew
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.