Perempuan Penembus Fajar
Puisi Oleh: N Rohma
Tiada kata maupun ucapan yang pantas bersanding untuk mendeskripsikanmu
Karena jiwamu tidaklah pantas bersanding dengan kata-kataku.
Kataku seperti sampah tanpa daur ulang
Sedang katamu, meski tanpa keindahan tapi menyimpan kehangatan dalam dekapku
Fajar shodiq belum menyapa, namun tasbihmu sudah mendahului di hadapan Tuhan
Ruku’, sujud, serta kekhusyukanmu seperti musim semi
Senyummu seperti musim panas di waktu pagi,
Senantiasa hangat!
Kayuhmu seperti roda waktu tanpa peduli peluh
Hanya demi nafas-nafasmu di kala musim semi di hatimu
Keramaian hidupmu adalah deskripsi sosial yang terpancar di balik dinding hatimu
Kedamaianmu adalah saat rumah penghunimu kosong
Dan kebahagiaanmu adalah rahasia di balik lukisan indah di balik dinding rumahmu
Nyanyian dalam kidungmu adalah kata mutiara dalam kehidupan nafas-nafasmu
Kata-kataku memang tidak pernah cukup
Meskipun puluhan, ratusan, bahkan ribuan buku yang aku pelajari dalam seumur hidupku
Itu pun hanyalah kata tanpa makna
Sinar mentari bagai peneduh di balik ubun-ubun kepalamu
Hembusan angin seperti mantel hujan di balik keringatmu
Kulit tanganmu mulai keriput sebelum saatnya, tapi apa pedulimu?
Perempuan tanpa emas, berlian, maupun barang "wah"
Hanya apa yang ada
Tanpa menyadari bahwa dirinyalah emas itu, berlian itu, dan sesuatu yang istimewa itu
Di balik fajar yang menyapa makhluk Tuhan yang masih terlelap, kamu malah sudah mendahuluinya
Dekapan tasbih dibalik jari-jarimu mengantarkanku dalam jalan Tuhan
Tengadah tanganmu adalah puisi tentangku untuk merayu Tuhan
Hujan dari matamu adalah rindumu tanpa kata, dekapan, maupun pertemuan
Untuk perempuan-perempuan penembus fajar di sana
Lihatlah, kamu spesial!
Karena kamu ada di balik kesuksesan muda-mudi yang menjadi nafasmu
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.