Gelar Gerakan Vaksinasi, IAIN Ponorogo Sediakan 3.300 Kuota
lpmalmillah.com - Minggu (5/9/2021), IAIN Ponorogo bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo mengadakan gerakan vaksinasi di Graha Watoe Dhakon. Vaksinasi ini diperuntukkan untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Vaksinasi dengan kuota 3.300 ini dimulai pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemerataan vaksinasi di Ponorogo.
Menurut Evi Muafiah, Rektor IAIN Ponorogo, tingginya kasus Covid-19 di Ponorogo membuat vaksinasi harus segera dilaksanakan. “Memang masyarakat Ponorogo ini menyegerakan untuk vaksinasi secara beturut-turut. Mulai dari yang kemarin, hari ini dan mungkin akan ada lagi besok. Dikarenakan Ponorogo itu kasusnya masih paling tinggi,” kata Evi.
Menurut Abdillah Mu’izz selaku ketua DEMA Institut, selain bertujuan untuk pemerataan vaksinasi, acara ini juga bertujuan untuk menyongsong kuliah tatap muka. “Tujuan vaksin ini salah satunya untuk meningkatkan kekebalan tubuh (herd imunity) karena untuk kuliah tatap muka yang insya allah akan dilaksanakan mungkin sekitar bulan Oktober jika Ponorogo sudah aman,” tambah Mu’izz.
Alur dari pelaksanaan vaksinasi sendiri dimulai dengan melakukan pengisian form secara online melalui link yang dibagikan oleh pihak penyelenggara. Namun karena kuota vaksinasi masih tersedia, peserta vaksinasi juga bisa melakukan pendaftaran tanpa mengisi form secara online dengan langsung datang ke lokasi vaksinasi di Graha Watoe Dhakon. Peserta vaksinasi harus mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan identitas diri dan keadaan diri. Setelah formulir pendaftaran diisi, peserta dapat menunggu di tempat yang telah disediakan hingga nomor antriannya dipanggil.
Setelah dipanggil, peserta akan diarahkan ke meja screening untuk mengecek tensi darah dan memastikan kondisi badan siap untuk vaksin. Sebab, peserta yang memiliki riwayat penyakit tertentu tidak diperbolehkan melakukan vaksin. Setelah lolos tahap screening, peserta vaksin akan melakukan vaksinasi dengan bantuan tenaga kesehatan yang ada. Kemudian, peserta yang telah vaksin diarahkan untuk menuju ke meja dua. Di sana, peserta vaksin diminta untuk menyerahkan formulir dan mengantri untuk mendapatkan kartu vaksin.
Pelaksanaan vaksinasi ini mendapatkan tanggapan yang positif dari peserta vaksin. Seperti halnya Selvya Dwi Rahayu, mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), yang menyatakan bahwa vaksinasi kali ini dilaksanakan secara cepat, mudah, dan ramah. “Vaksinasi dilaksanakan lumayan cepat dan praktis. Dalam pendaftarannya tidak dipersulit. Pelayanannya juga ramah,” jelas Selvya.
Senada dengan Selvya, Maryatun, peserta vaksinasi dari umum, juga berpendapat bahwa vaksinasi dilaksanakan cepat. “Vaksinasinya cepat. Saya baru sampai, langsung daftar terus dipanggil buat suntik,” ujarnya.
Maryatun juga merasa dipermudah dengan adanya vaksinasi di IAIN Ponorogo, sebab ia beberapa kali gagal mendaftar vaksinasi karena kuota selalu cepat penuh. “Sebelumnya susah untuk mendaftar karena di desa saya enggak ada dan di Gedung Sasana Praja saat mendaftar selalu penuh kuotanya,” kata Maryatun.
Dengan diadakannya vaksin di IAIN Ponorogo ini, Evi berharap proses pembelajaran bisa segera dilakukan dengan tatap muka. “Setelah vaksin ini kita bisa kuliah tatap muka dan lambat laun level Covid-19 segera menurun,” tutur Evi.
Riyan Gunawan, Wakil DEMA-I, juga mengharapkan dengan adanya vaksinasi ini bisa menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh. “Dengan adanya vaksinasi bisa menumbuhkan kesadaran terkait pentingnya menjaga imun tubuh. Juga dengan adanya vaksinasi kita juga bisa menekan angka positif Covid-19,” jelas Riyan.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.