Kongres Online, Mahasiswa Keluhkan Akun E-Voting
lpmalmillah.com - Rabu (02/03/2022) Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Institut (KPUM-I) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo telah melaksanakan pemungutan suara yang menjadi puncak serangkaian acara Kongres VI. Pemilihan Umum Raya (Pemira) dilakukan serentak secara online karena masih dalam masa pandemi. Proses pemilihannya dimulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB melalui website resmi KPUM, https://www.kpumiainponorogo.com.
Meskipun kongres online telah menginjak kali ketiga, pemilihan ini masih mengalami beberapa kendala, salah satunya terkait akun yang sudah melakukan pemilihan tanpa diketahui oleh pemilik akunnya. Seperti yang dialami oleh Afrizal Gilang, mahasiswa semester enam Tadris Bahasa Inggris (TBI). “Kendalanya saat saya mau melakukan voting (pemilihan, red.). Kan itu disuruh login, setelah saya login ternyata di dalamnya sudah memilih dengan sendirinya. Padahal saya belum melakukan voting,” tuturnya.
Selain itu, kendala serupa juga dialami oleh Arnia yang juga merupakan mahasiswa semester enam jurusan TBI. Ia menuturkan kendala yang dialami mengenai akun yang sudah dipilihkan, padahal ia baru saja log in. “Iya, ada kendala. Saya kan belum memilih dan ketika ingin memilih, waktu (akunnya) dibuka, eh, sudah dipilihkan,” ujar Arnia.
Lebih lanjut, Arnia mengungkapkan bahwa terdapat 15 mahasiswa di kelasnya yang juga mengalami kendala serupa. Tidak menutup kemungkinan bahwa kasus tersebut juga terjadi di kelas lain. “Di kelas saya aja ada 15 anak yang dipilihkankan, tidak menutup kemungkinan dari kelas lain juga begitu,” imbuhnya.
Arif Muhammad selaku Ketua KPUM-I membenarkan bahwa terdapat beberapa mahasiswa yang komplain terkait akun yang digunakan oleh orang lain sehingga sudah melakukan pemilihan saat baru log in. Menurutnya, hal tersebut sudah diluar tanggung jawab KPUM. “Benar, memang terdapat komplain. Beberapa yang komplain akunnya digunakan oleh orang lain. Nah, itu bukan tanggung jawab dari KPUM,” tuturnya.
Arif juga menjelaskan bahwa KPUM telah melakukan langkah antisipasi berupa imbauan mengganti password untuk menghindari penggunaan akun oleh orang lain. “Untuk mengantisipasinya, KPUM sudah mengimbau sejak 2-3 hari yang lalu agar segera mengganti password-nya,” jelasnya.
Meskipun demikian, Arnia dan teman-temannya mengaku tidak tahu-menahu mengenai imbauan yang diberikan oleh KPUM tersebut. “Mengenai imbauan untuk ganti password, saya tidak tahu kabar tersebut. Teman-teman lainnya juga tidak tahu,” ungkapnya.
Menanggapi perihal akun yang sudah melakukan pemilihan saat log in, Arif mengatakan bahwa aduan bisa langsung disampaikan ke Gedung Indrakila. Dalam aduannya, mahasiswa wajib menyertakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) serta bukti kendala. “Ketika sudah digunakan orang lain misal, kalau memang ada buktinya, laporan bisa diurus. Kalau memang mau mengadukan suara atau keluhan, bisa langsung datang ke sini dengan bukti yang konkret,” katanya.
Meskipun demikian, Arnia mengatakan bahwa pemberitahuan terkait pengaduan baru diinformasikan sekitar pukul 15.00 WIB. Padahal, proses pengaduan hanya dibatasi sampai jam 16.00 WIB saja. “Pemberitahuan via WA untuk ke Indrakila itu jam tiga, lalu maksimal ditunggu sampai jam empat sore. Ya, mana ada yang datang? Rata-rata lokasi rumahnya jauh, gak semua dekat area Ponorogo,” jelasnya.
Arnia pun mengaku kecewa terkait respon KPUM dalam menanggapi kendala yang ia dan teman-temannya alami saat melakukan pemilihan. Apalagi, menurutnya, kejadian serupa juga sudah pernah terjadi tahun lalu. “Saya kecewa dan teman-teman lainnya, tahun lalu juga seperti itu. Mungkin sebenarnya banyak yang sudah dipilihkan seperti itu, cuma gak speak up,” pungkasnya.
Reporter:
Esti, Dita, Denies
Penulis:
Esti, Salsabila
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.