Sumbang Suara
Gambar: id.pinterest.com
Puisi oleh: Vivia
Suara ini milikku
Nada-nada sendu dan teriak parau
dariku
Goresan kata ini milikku
Caraku bersurat tentang gurat
yang rumit
Gambar milikku ini bermakna
Guratan warna dengan kisah sulit
di baliknya
Hanya ini milikku namun semua padamu
Wujud nyata dari seorang yang berkoar
Dengan ungkapan, nyanyian, dan
lembaran
Agar kau tahu wujudnya luapan
rasa
Hanya ini milikku, pada para
penguasa
Hanya ini milik rakyat untuk
penguasa
yang dijamin hukum negara,
katanya
Rakyat boleh bersuara, lantang ataupun
gumam
Gelap maupun terang, beramai atau
seorang
Karena itu amanat undang-undang
Namun, kini ketakuan begitu nyata
Wabah bungkam dimana-mana, dari
para penguasa
Tak bisa lagi bicara dengan suara
Tak bisa lagi menulis dengan kata
Tak bisa lagi gambarkan segala
rupa
Karena diancam pidana, padahal
tak sebabkan apa-apa
Mengapa?
Ketakutan begitu nyata
Hantu siang hari dimana-mana,
menjelma apa saja
Bisa menyeret siapa saja
Si rakyat jelata, yang hanya
ingin didengar suaranya
Tapi belum tentu para penguasa,
yang tinggi tahtanya
Apa suara ini terlalu mengusik,
berisik?
Lantas haruskah menjadi bisik?
Akankah penguasa mendengarnya?
Apa tulisan ini terlalu panjang,
mengawang?
Lantas haruskah dipaksa hilang
saja?
Benarkah itu menyelesaikan
segalanya?
Apa gambar ini terlalu
mengganggu?
Sehingga ingin dihapus selalu,
jangan ada yang tersisa
Agar rakyat tahu, tak boleh ada
celah untuk bersuara?
Lantas dengan apa rakyat bergumam?
Agar penguasa tahu, rakyat sedang
menatap suram
Lantas, bagaimanakah kebebasan?
Apa hanya untuk para penguasa
yang katanya mewakili suara
Lantas rakyat tak boleh, meski
laranya nyata?
Hanya itu yang rakyat mampu,
janganlah direnggut paksa
Hanya rintih riuhlah suara
rakyat, janganlah dibungkam pula
Suara kami, jangan dihilangkan
Tulisan kami, jangan dihapuskan
Lukisan kami, jangan dimusnahkan
Kami lelah berdiam, kami jengah
berkompromi
Dengan segala atur dan ancam
Bebaskan kami melukis warna
negeri
Menggambar rupa bangsa ini
Dengan segala kisahnya, yang tak
sempurna baiknya
Agar kebebasan bukan hanya
gagasan
Dan kebebasan, jangan hanya
gagasan
Mantap
ReplyDelete