Jum’at Terakhir Bulan Selo, Desa Wringinanom Mengadakan Bersih Desa
lpmalmillah.com - Jum’at (16/06/2023), masyarakat Desa Wringinanom mengadakan bersih desa
yang bertempat di Telaga Mantili Dirja. Kegiatan yang berlangsung dari pagi sampai
sore ini merupakan warisan dari leluhur yang terus dilakukan setiap Jum’at
terakhir bulan Dzulqoidah atau dalam penanggalan Jawa disebut bulan Selo.
Seluruh perangkat desa dan masyarakat turut serta dalam kegiatan bersih desa
ini.
Acara bersih desa ini sudah ada sejak awal pemerintahan di Desa
Wringinanom. “Acara ini merupakan adat seni budaya yang ada sejak dulu kala,
ketika awal pemerintahan di Wringinanom. Tujuannya agar masyarakat mempunyai
sumber air yang melimpah, damai, tentram, guyub rukun, dan tanamannya tumbuh
subur,” ungkap Darmanto, sesepuh kesenian Gong Gumbeng.
Kegiatan bersih desa dibuka dengan penyembelihan kambing untuk makan
bersama. Kemudian pukul 13.30 WIB, kegiatan dilanjutkan kirab
mengelilingi telaga dengan membawa sesaji dan diakhiri dengan doa. Kegiatan
bersih desa ini kemudian ditutup dengan tledekan yang diiringi
kesenian Gong Gumbeng.
Adanya kegiatan bersih desa ini mendapat tanggapan yang baik dari
masyarakat sekitar. “Kegiatan ini merupakan warisan dari leluhur, maka
sebagai penerus kita wajib menjaga dan terus melestarikan agar tidak hilang,”
ungkap Raji, masyarakat Desa Wringinanom.
Dengan adanya kegiatan ini, Sutini selaku Kepala Desa Wringinanom
berharap kegiatan ke depannya bisa lebih meriah. "Semoga tahun depan
kegiatan bersih desa bisa dilakukan lagi dengan yang lebih meriah. Karena
pandemi kemarin juga mempunyai dampak yang lumayan besar dengan kegiatan ini,”
ungkapnya.
Darmanto juga berharap kegiatan bersih desa ini ke depannya bisa
melibatkan anak muda sekaligus untuk melestarikan Gong Gumbeng. "Syukur-syukur
[ke depannya] bisa melibatkan anak muda agar kesenian Gong Gumbeng ini bisa
terus lestari dan menambah khasanah seni Ponorogo," jelas
Darmanto.
Hasbi, mahasiswa Sejarah Peradaban Islam IAIN Ponorogo, mengungkapkan untuk terus melaksanakan kegiatan ini agar kelestariannya tidak hilang. “Jujur, saya baru tahu adanya kesenian Gong Gumbeng ini. Sehingga, saya berharap kegiatan semacam ini terus dilestarikan, supaya tidak hilang dan agar masyarakat Ponorogo tahu terkait kesenian ini. Karena saya yakin masih banyak yang belum tahu kesenian Gong Gumbeng ini, ” ungkapnya.
Reporter: Munir
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.