Ego Manusia
(Gambar: balipost.com)
Puisi oleh: Paradila
Aku melangkahkan kaki di bawah terik
Matahari yang menyengat kulit kusamku
Menyusuri lahan kering dengan tanaman layu
Ia yang jauh dari pandangan
Ku tatap dengan mata pilu
Tubuhnya hancur
Aku terus berjalan
Langkah demi langkah
Menciptakan getar di sekujur tubuh
Manusia amsal semut yang sibuk bekerja
Dengan mata sayup tanda lelah
Namun lihatlah!
Betapa menyedihkan
Nasib mereka yang meninggikan ego
Demi kepentingan semu
Ia hancurkan sendiri rumah satu-satunya
Dengan angkuh berkata, “ini menguntungkanku!”
Dengan hormat kulempar senyum hampa padanya
Agaknya semut—semut itu dibutakan nafsu dunia
Kini hartanya sirna
Tergerus dari masa ke masa
Hanya tebing curam yang tersisa
Yang sewaktu-waktu bisa menjelma maut
PJTD 2022
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.