Tumbuhkan Kepedulian Maba, PBAK Ditutup dengan Bakti Sosial
(Foto: kru LPM aL-Millah)
Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo akhirnya resmi ditutup pada Sabtu (12/08/2023). Kegiatan yang telah berlangsung selama empat hari ini ditutup di kampus dua oleh Wakil Rektor (Warek) III bidang Kemahasiswaan. Kegiatan ini diisi dengan sosialisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) yang ada di lingkup IAIN Ponorogo serta bakti sosial.
Sama seperti tahun sebelumnya, pengenalan UKM dan UKK menjadi sebuah tradisi dalam PBAK. Adanya agenda ini bisa menjadi ajang bagi para UKM dan UKK untuk menyaring anggota baru. Selain itu, pada PBAK kali ini terdapat pembaruan kegiatan, yaitu berupa bakti sosial.
Tujuan diadakannya bakti sosial ini adalah untuk membangun kepedulian mahasiswa baru terhadap kondisi masyarakat sekitar. “Nilai-nilai kemahasiswaan yang harus kita tanamkan di era disrupsi kali ini jelas kepedulian, terutama terhadap sesama dan orang sekitar yang sekiranya membutuhkan,” ungkap Susilo Hadi Prayoga, Ketua Pelaksana PBAK.
Kegiatan bakti sosial ini juga menjadi tempat untuk membuat mahasiswa lebih peka. “Kondisi-kondisi yang terjadi pada saat itu, mahasiswa harus peka untuk mewujudkan kegiatan yang seperti itu. Serta agar mahasiswa baru bisa merasakan indahnya berbagi dan indahnya bagaimana kita bisa sama-sama senang,” ungkap Rahman Dwi Prasetya, wakil ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I).
Dalam pelaksanaan bakti sosial ini membutuhkan beberapa barang. Untuk barang yang digunakan untuk bakti sosial berasal dari mahasiswa. “Barang-barang yang dibawa mahasiswa, antara lain beras, jahe, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan gula,” jelas Prayoga.
Bakti sosial tersebut diserahkan kepada panti asuhan, pondok pesantren, dan masyarakat sekitar kampus. Selain itu bakti sosial yang berupa sembako tersebut juga diserahkan kepada tukang ojek, pedagang kecil, dan tukang becak. Agar tepat sasaran, penyerahan baksos dilakukan dengan bertanya kepada RT dan RW yang berada di sekitar daerah sasaran baksos.
Kegiatan bakti sosial ini mendapat tanggapan baik dari Puti Aprilia, mahasiswa jurusan Tadris Matematika. “Tanggapannya sangat baik sekali, itu merupakan kegiatan positif karena itu memberikan keuntungan untuk lingkungan sekitar,” ujarnya.
Adanya kegiatan baksos ini diharapkan bisa memantik rasa kepedulian pada maba. “Harapan saya cuma satu, ingin maba yang belum memiliki hasrat untuk peduli kepada sesama. Itu menjadi memantik atas asas rasa kepedulian yang ada di dalam diri sendiri,” harap Prayoga.
Sama halnya dengan Prayoga, Rahman juga menyampaikan harapannya. “Harapan penyadaran tersebut bisa tersampaikan dan juga bisa dipahami oleh mahasiswa baru,” harapnya.
Reporter: Dwi Winarti, Mila, Rokhim, Arifin, Naufal, Ilham, Roni
Penulis: Dwi Winarti
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.