Pengelolaan Sampah Kurang Maksimal, Mahasiswa FUAD Resah
lpmalmillah.com - Sampah
masih menjadi permasalahan yang tidak ada habisnya. Kurangnya dalam pengelolaan
menjadi salah satu akar dari permasalahan sampah. Seperti halnya yang terjadi
di sebelah utara gedung Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN
Ponorogo. Volume sampah yang meningkat setiap hari dan tidak disertai dengan
pengelolaan yang baik, akhirnya menimbulkan banyak keresahan yang dirasakan
oleh mahasiswa.
Letak
tempat sampah yang dekat dengan kantin juga seringkali mengganggu kenyamanan
mahasiswa yang hendak ke kantin. Seperti halnya yang disampaikan oleh Salma
Al-Hakim. “Tempat sampah tersebut kan dekat dengan kantin, dan ketika
melihat tumpukan sampah akan mengurangi nafsu makan,” ungkap mahasiswa
jurusan KPI tersebut.
Keresahan
ini juga dirasakan oleh Muhammad Al-Fatih, mahasiswa jurusan KPI. Menurutnya,
kampus harus lebih memperhatikan agar tidak mengurnagi estetika. “Seharusnya
pihak kampus lebih memperhatikan tempat pembuangan sampahnya. Karena dari
tumpukan sampah tersebut dapat mengurangi nilai kebersihan, estetika dan
kenyamanan dalam lingkungan kampus,” ujarnya.
Menanggapi
keresahan di atas, Ahmad Zainal Abdi selaku Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU)
FUAD mengaku telah berusaha untuk meminimalisir. Namun, dalam pelaksanaannya
masih terdapat keterbatasan. “Untuk
meminimalisir sampah sebenarnya tidak hanya dengan cara pembakaran manual,
namun bisa juga menggunakan metode kompos. Akan tetapi kita masih keterbatasan
dalam fasilitas yang menunjang,” ucapnya.
Abdi juga menyampaikan bahwa pihak rektorat juga menaruh
perhatian untuk menanggulangi permasalahan sampah di atas. “Pihak rektorat
sedang ada rencana pada tahun 2024 dengan pihak ketiga untuk menanggulangi
masalah pengelolaan sampah. Semoga itu bisa terlaksana dan mohon doanya agar
dapat terlaksana dengan baik,” tuturnya.
Reporter: Feona, Mala, Arfian (Magang)
Penulis: Feona dan Mala (Magang)
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.