Pemungutan Suara Berjalan Lancar Meski Harus Lakukan Pencegatan
lpmalmillah.com - Sabtu (19/02/2024), Kongres
VIII IAIN Ponorogo sudah sampai pada tahap pemungutan suara. Proses pemungutan
suara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa IAIN Ponorogo yang dimulai pada pukul
07.00–15.00 WIB di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di masing-masing
fakultas. Untuk lokasi pastinya, TPS Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
ada di bawah parkiran Gedung A Kampus 1 IAIN Ponorogo, TPS Fakultas Syari’ah (FASYA)
di aula FASYA, TPS Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) di aula FUAD, dan
TPS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di aula FEBI.
Menilik pelaksanaan pemungutan suara yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB, persiapan yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) mulai sejak pukul 06.00 WIB, dengan mengambil surat suara di KPUM Institut. Surat suara yang diambil kemudian dibawa ke masing-masing TPS. “Prepare-nya dimulai pukul 06.00 [WIB], mengambil surat [suara] di KPUM Institut dan dibawa ke sini [lokasi TPS]. Lalu membuka kardus [surat suara] yang disaksikan oleh saksi,” jelas Diniardi Zouly selaku Ketua PPS FEBI.
Bisa dibilang bahwa
agenda pemungutan suara merupakan agenda penting dan sangat terikat dengan
partisipasi mahasiswa. Sebab, suara mahasiswa langsung tersampaikan dengan
mereka melakukan pencoblosan. Terkait agenda ini, Ahmad Sania selaku Ketua KPUM
FEBI, menyampaikan pendapatnya bahwa pelaksanaan PEMIRA tahun ini berjalan
dengan lancar, tetapi ada beberapa mahasiswa yang kurang mempunyai kesadaran
untuk mencoblos. Ia mengakali kendala tersebut dengan menghentikan
mahasiswa-mahasiswa yang tengah berlalu lalang di depan lokasi TPS FEBI. “Ibaratnya susah gitu [untuk mencoblos]. Namun
saat kami menjemput mahasiswa untuk mencoblos, ada yang berkeinginan
untuk mencoblos,” terang Ahmad Sania.
Berbeda dengan FEBI, di TPS FUAD dan FASYA, mahasiswa memiliki antusias yang cukup tinggi dalam agenda pemungutan suara. Hal ini disampaikan oleh Nina Ulfa selaku Ketua KPUM FUAD. Ia mengatakan jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, antusiasme pada pencoblosan hari ini meningkat. “Alhamdulilah, antusiasme mahasiswa meningkat daripada yang kemarin,” ungkapnya.
Sementara di TPS FASYA,
Shafa Aquila selaku ketua PPS, mengungkapkan jika antusiasme mahasiswa cukup
baik, tapi terdapat beberapa kendala, yaitu mata kuliah yang sangat padat dan
hampir semua dosen tidak mengizinkan keluar untuk mencoblos saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. “Berhubung kelas teman-teman padat, jadi hampir
setiap mata kuliah, dosennya tidak memberikan izin keluar untuk mencoblos [saat
pembelajaran berlangsung],” papar Shafa.
Sebagai agenda yang masuk
dalam rangkaian akhir dari Kongres VIII PEMIRA 2024, pelaksanaan PEMIRA tahun
ini mendapat harapan dari mahasiswa. Salah satunya adalah Fazila Nisa Ramadhani,
mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam semester dua. Fazila berharap, siapapun
paslon yang terpilih, nantinya mampu mengemban tugas dan bertanggung jawab
dengan anggotanya. ”Menurut saya, semua paslon itu sama saja. Semoga yang
terpilih itu amanah, terpercaya, [dan] terus mampu membimbing anggotanya dengan
baik,” ucap Fazila berharap.
Hal yang serupa disampaikan oleh Nurfida Mardhatilah, salah satu mahasiswa FTIK. Ia mengharapkan, siapapun yang terpilih bisa menjadi pemimpin yang dapat memberikan contoh yang baik untuk anggotanya. “Apapun yang sudah ditentukan, kan kita juga sama-sama memilih pemimpin masing-masing, semoga menjadi pemimpin yang benar-benar bisa jadi contoh dan tauladan buat anggotanya,” pungkas Nurfida.
Reporter:
Fian, Albert, Ika, Chusnul, Yulia, Krisna, Feona, Mala, Aurel, Zhalma
Penulis: Fian, Maulid
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.