Hari Pertama PBAK 2024: Evaluasi Tahun Sebelumnya, Refleksi Hari Selanjutnya
(Foto: Feona) |
Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo mengadakan serangkaian kegiatan PBAK (Pengenalan
Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) guna memberikan pengenalan proses pendidikan
dan kegiatan kemahasiswaan di institut tersebut. Kegiatan PBAK berlangsung
selama empat hari, dimulai dari Rabu (14/8/2024) hingga Sabtu (17/8/2024). Pada
hari pertama, Rabu (14/8/2024), dilaksanakan PBAK institut yang serentak
diikuti oleh seluruh mahasiswa baru di halaman depan kampus mulai pukul 05.00
WIB hingga pukul 16.00 WIB.
PBAK
tersebut dimulai dengan serangkaian acara yakni pembukaan dan sambutan dari
Miftahul Huda, selaku Wakil Rektor (Warek) 3. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan
PBAK ini bertujuan sebagai wadah pengenalan budaya akademik dan non akademik
untuk mahasiswa baru. Sehingga bisa diartikan sebagai batu loncatan pertama
untuk mengenal kampus sebelum mahasiswa masuk secara formal di bangku
perkuliahan.
Tema
PBAK 2024 diterapkan sesuai Surat Keputusan (SK) dari Dirjen Kemenag, yakni
“Moderasi Beragama Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan”. Tema PBAK tahun ini sama
seperti tahun lalu yang menggunakan materi sama, hanya saja perbedaannya pada
tahun ini materi lebih difokuskan pada wawasan kebangsaan dan moderasi beragama
dengan menghadirkan dua pembicara, yaitu Ahmad Zainul Hamdi dan Ngatawi
Al-Zastrow. “Dengan ditetapkannya tema tersebut bertujuan agar generasi saat
ini diperkuat lagi rasa cinta tanah air,” ucap Bayu Rizal Affandi selaku
ketua pelaksana PBAK 2024.
Secara
keseluruhan kegiatan berjalan sesuai perkiraan panitia. Sayangnya ada beberapa kendala
yang terjadi di luar jadwal, di antaranya telatnya peserta PBAK, kurangnya
tempat untuk peserta PBAK hingga sering berpindah-pindah tempat karena matahari
yang mulai panas, serta penempatan mahasiswa yang tidak sesuai konsep kegiatan
awal. Menurut Bayu, hal ini bisa saja dipengaruhi oleh persiapan yang kurang
matang. “Untuk persiapan di wilayah konsep dua minggu dan [wilayah] teknis
dua minggu, jadi kurang lebih persiapan satu bulan. Satu bulan bebarengan
dengan panitia institut [yang sedang menjalani] KPM (Kuliah Pengabdian
Masyarakat), sehingga pertemuan terbatas,” paparnya.
Terkait
kondisi mahasiswa baru yang kerap berpindah-pindah tempat karena kepanasan,
sebenarnya sedikit banyak disebabkan oleh tenda terop yang tidak bisa memayungi
seluruh peserta PBAK 2024. Ketika diwawancarai oleh kru LPM aL-Millah, Bayu
menjelaskan jika konsep pemasangan tenda terop dibuat “T” dan menghadap gedung
FTIK sebagai bentuk evaluasi dari PBAK tahun lalu. “Kenapa ‘T’? Karena
evaluasi dari tahun kemarin jika memanjang kurang efektif. Karena terlalu jauh
dari pemateri, walaupun sudah diakali dengan tambahan proyektor dan media-media
bantu lain, masih tetap kurang memperhatikan materi. Jadi [peserta PBAK 2024]
ini kami usahakan bagaimana agar dekat dengan panggung utama maka dari itu saya
buat kanan kiri depan.” Lanjutnya lagi.
Di
sisi lain, terdapat keluhan khusus yang dirasakan oleh mahasiswa yang
berdomisili di pondok pesantren. Kondisi ini disampaikan oleh Rehan, salah satu
mahasiswa Jurusan Tadris IPA. Dari beberapa kendala yang diceritakan, salah
satunya adalah keterlambatan Rehan yang
disebabkan dari gerbang pondok yang masih dikunci saat hendak berangkat menuju
PBAK hingga kendala menunggu supir bis. Selain itu, ia juga cukup kepayahan
dalam mencari barang dengan clue-clue unik. “Kendalanya kayak mencari
buah yang berpori dan nasi segi bacan. Juga mencari makanan, karena berebut
dengan mahasiswa-mahasiswa lain,” ucap Rehan, salah satu mahasiswa baru
Jurusan Tadris IPA.
Sebagai
hari pertama PBAK, kendala-kendala yang terjadi bisa menjadi bahan evaluasi dan
refleksi untuk menghadapi tiga hari dari sisa PBAK 2024 yang belum terlaksana. Berpindah
dari beberapa kondisi yang berkendala di atas, mahasiswa baru yang mengikuti
PBAK 2024 juga turut berharap semoga di PBAK terakhir institut bisa berjalan lebih
lancar dan tertata. “Semoga PBAK institut
yang terakhir tidak ada kendala dan dapat berjalan dengan lancar,” ujar Nur Khasanah, mahasiswa baru Jurusan
Ekonomi Syariah.
Tidak
berhenti di sana, dari sisi pendamping kelompok (PK) sebagai salah satu pihak
yang turut menjadi koordinator acara PBAK 2024 juga berharap agar acara PBAK tahun
ini lebih menyenangkan dari tahun lalu. Harapan ini diutarakan oleh Ageng Maulana, seorang mahasiswa semester 3 Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, “Semoga
PBAK ini lebih meriah dan seru daripada PBAK tahun-tahun sebelumnya,”
harapnya.
Penulis: Mala, Ika
Reporter: Mala, Ika, Feona, Krisna
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.