Iklan Layanan

Cuplikan

Expo Kemandirian Pesantren dan Seminar Kebangsaan sebagai Peringatan HSN 2024

 

(Foto: Ilham)


lpmalmillah.com - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN), Institut Agama Islam Negeri Ponorogo menyelenggarakan Expo Kemandirian Pesantren dan Seminar Kebangsaan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara IAIN Ponorogo dengan Kementerian Agama Pusat, PCNU, dan PBNU Jawa Timur. Pelaksanaannya bertempat di Graha Watoe Dhakon IAIN Ponorogo pada Senin (21/10/2024).

            Acara yang bertemakan “Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad dan Relevansinya bagi Gen-Z” ini, dimulai dengan sambutan dari Evi Muafiah, Rektor IAIN Ponorogo. Kemudian, dilanjutkan dengan keynote speech oleh Kepala Kemenag Ponorogo dan sambutan dari Sekretaris PWNU Jawa Timur, yakni Nurul Huda dan Fatkhul Aziz.

            Seminar Kebangsaan yang menjadi puncak acara, turut menghadirkan Rumadi Ahmad selaku Ketua PBNU, sebagai narasumber. Seminar ini dipandu oleh Iswahyudi selaku Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Ponorogo, sebagai moderator.

            Pengambilan tema “Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad dan Relevansinya bagi Gen-Z” ini, bertujuan agar generasi muda gen-Z lebih memahami resolusi jihad dan peran santri di era kemerdekaan. “Biar khususnya generasi muda, Gen-Z, tahu resolusi jihad dan peran santri di era kemerdekaan,” terang Miftahul Huda, selaku Wakil Rektor III IAIN Ponorogo sekaligus penanggung jawab kegiatan ini.

            Kegiatan ini dihadiri oleh generasi Z, termasuk mahasiswa dan tamu undangan dari berbagai organisasi kepemudaan, seperti IPNU, IPPNU, serta ormas lainnya seperti Fatayat. Selain itu, perwakilan dari sekolah menengah di Ponorogo, seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), juga turut hadir.

            Muhammad Nur Kholis dari Pondok Pesantren Tahfidzhul Qur'an Subulun Najah (PPTQSN), peserta Expo Kemandirian Pesantren memberikan tanggapannya terkait kegiatan ini. “Baik, sih, menggerakkan bidang ekonominya pondok, jadi bisa mendukung ekonomi pondok supaya bertumbuh pemasarannya,” jelasnya.

            Seperti halnya Muhammad Nur Kholis, Andhika Nur Akbar Pratama dari PC IPNU juga memberikan tanggapan terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan expo yang diselenggarakan ini turut memberikan pengalaman dan pandangan baru. “Mungkin di masyarakat luas itu hanya beranggapan [di pesantren] bisanya hanya ngaji. Akan tetapi, kalau kegiatan hari ini kan menunjukkan bahwasanya pesantren itu juga bisa mandiri. Bisa berwirausaha dan lain sebagainya,” ungkap Andhika.

            Seminar kebangsaan ini mengangkat topik “Kontekstualisasi Resolusi Jihad NU”. Rumadi menjelaskan latar belakang dari topik tersebut, bahwa resolusi jihad telah lama digelapkan dan tidak dianggap sebagai bagian dari sejarah nasional. Meskipun kata "pesantren" disebutkan beberapa kali dalam sejarah nasional, peran penting pesantren tidak dijelaskan secara mendetail.

Menurutnya, sejarah nasional lebih menekankan pada ketentaraan dibandingkan dengan peran rakyat dan santri. Pertempuran 10 November, yang diperingati sebagai Hari Pahlawan, sering kali diangkat tanpa menyebutkan resolusi jihad dan konteks penting lainnya. Kendati demikian, Rumadi menerangkan bahwa sejak tahun 2015, peringatan Hari Santri pada 22 Oktober memberikan perspektif baru dalam sejarah nasional.        

            Mengenai topik yang diambil tersebut, Andhika turut memberikan pendapat. Menurutnya, resolusi jihad yang menjadi topik tersebut merupakan poin penting yang bisa menjadi nostalgia segar bagi para santri. “Mengembalikan lagi terkait dengan jihad santri pada waktu dulu adanya Hadhratussyekh, di mana sampai terjadinya resolusi jihad sampai diperingati Hari Pahlawan: 10 November. Biar setidaknya santri itu tahu asbabul nuzul, asal usul, kenapa kok terjadinya resolusi jihad,” pungkas Andhika.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh IAIN Ponorogo ini dalam memperingati Hari Santri Nasional tidak berhenti pada seminar kebangsaan dan expo saja. Penyelenggaraan upacara resmi peringatan HSN akan dilaksanakan pada Selasa (22/10/2024) di halaman Graha Watoe Dhakon.

 

Penulis: Ilham

Reporter: Ilham, Arifin

 

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.