Forum Lingkar Pena Bahas Kesehatan Mental dalam Talkshow “Writing For Healing”
(Foto: Mila) |
lpmalmillah.com - Forum
Lingkar Pena atau kerap disebut FLP merupakan sebuah komunitas kepenulisan yang
berkembang di Bumi Reog sejak 2019 silam. Komunitas ini didirikan dengan berlandaskan
tiga pilar, yakni keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian. Komunitas ini
bukanlah komunitas tunggal yang hanya ada di Kabupaten Ponorogo. Forum Lingkar
Pena merupakan suatu organisasi kepenulisan yang tersebar di seluruh Indonesia
hingga mancanegara. Dalam melaksanakan programnya, komunitas ini memiliki
motto, yaitu berbakti, berkarya, dan berarti.
Pada Ahad (10/11/2024), FLP Ponorogo mengadakan talkshow kesehatan mental yang mengusung
tema, “Writing for Healing: Meregulasi Emosi dengan Menulis”. Acara ini
diadakan di Bale Rasa Resto, Cafe, dan Spa. Talkshow
yang membicarakan isu kesehatan mental dan hubungannya dengan menulis ini
menghadirkan bintang tamu penulis buku Menantimu di Ujung Rindu, Riri Abdillah.
Selain itu, seorang psikolog sekaligus founder
dan CEO H3 Biro Psikologi, Deasy Indra Ria Novikasari, juga turut menjadi
bintang tamu di talkshow tersebut.
Acara yang diikuti oleh berbagai kalangan ini diawali dengan pembacaan puisi oleh panitia penyelenggara. Setelah
dua puisi selesai dibacakan, dua narasumber tersebut sudah siap untuk
memberikan atensi kepada audiensnya. Dea, panggilan akrab Deasy, dengan latar
belakang psikolognya memaparkan bahwa kesehatan mental masyarakat Indonesia
saat ini sedang tidak baik-baik saja. Isu kesehatan mental dianggap sebagai hal
yang tabu dan kerap kali dikaitkan dengan tingkat keimanan si penyintas.
Padahal berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indonesia-National Adolescent
Mental Health Survei (I-NAMHS) pada 2022, ditemukan bahwa lebih dari 30%
masyarakat Indonesia mengidap masalah mental.
Melihat dari sudut pandang kepenulisan, Riri dengan gayanya yang
santai menyatakan bahwa melalui menulis, ia dapat menyalurkan keresahan hatinya.
Sehingga dampak yang didapatkan adalah hati menjadi lebih lega. Dalam hal ini,
selaras dengan teknik dalam dunia psikolog, bahwa menulis merupakan salah satu
upaya meregulasi emosi. Melalui talkshow
ini, penulis dan psikolog saling berbagi pandangan dan hubungan antara emosi
diri dengan menulis. Antusias audiens cukup aktif dalam acara tersebut. Dari ice breaking hingga sesi tanya jawab,
keikutsertaan audiens menambah kemeriahan talkshow kesehatan mental yang digagas
oleh Forum Lingkar Pena Ponorogo.
Dimulai pada pukul 08.00–13.00, antusias peserta sama sekali tidak
surut. Terdapat pula sesi praktik menulis bersama pemateri. Pada sesi ini,
peserta diminta untuk menuliskan hal-hal yang mengundang ketidaknyamanan dengan
mengingat kembali berbagai hal di masa lalu. Dengan diiringi musik bernuansa sendu,
sesi ini memunculkan sisi emosional audiens. Tidak sedikit dari mereka menampakkan
emosinya melalui tangisan. Dilihat dari sudut pandang psikologi, sesi menulis
ini sebenarnya merupakan terapi untuk luka di masa lalu.
Anggih Larasati, salah seorang peserta talkshow memberi tanggapan terkait acara yang diselenggarakan oleh
FLP ini, ia menyatakan bahwa selain mendapatkan materi mengenai kesehatan
mental, juga dilatih tata cara berdamai dengan diri sendiri. “Alhamdulillah, ini kan acaranya tentang
kesehatan mental, jadi selain materi, kita dilatih untuk berdamai dengan diri
sendiri,” paparnya.
Anggih juga memberi komentar mengenai sesi praktik menulis.
Menurutnya, melalui sesi ini para peserta dapat belajar untuk mengelola emosi,
sehingga dampak yang didapatkan hati terasa lebih lega. “Pada saat pelatihan itu [praktik menulis], tentang mengelola dan
berdamai dengan diri sendiri, hati saya bisa plong gitu, karena bisa meluapkan
emosi dan cara menulis, begitu,” pungkas
Anggih.
Acara yang dibintangi pakar kepenulisan dan psikologi ini
berlangsung meriah yang diakhiri sesi foto bersama dengan para pemateri. Selain
itu, para audiens juga mendapat majalah dari Laznas LMI Edisi September 2024.
Bagi para audiens yang turut berkontribusi dalam sesi tanya jawab, juga
mendapat buku dari narasumber. Dengan dilaksanakannya acara yang bertajuk “Writing
For Healing” ini, makin menambah wawasan dan kesadaran dalam praktik terapi
ringan dari kesehatan mental.
Penulis: Laila
Reporter:
Laila, Lidya, Alifah, Mila, Rena
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.