Soroti Isu Pembangunan dan MMRP di Launching Majalah Edisi 41
lpmalmillah.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) aL-Millah
pada Sabtu (28/12/2024) telah resmi meluncurkan majalah edisi 41 yang berjudul “Polas Poles Proyek Prematur”. Majalah yang dikerjakan dalam kurun waktu
kurang lebih sembilan bulan ini menjadi program kerja wajib LPM aL-Millah di setiap
periodenya. Pada edisi ini, majalah aL-Millah menyoroti kondisi pembangunan di ranah nasional juga daerah setempat, yakni Monumen dan Museum Reog
Ponorogo (MMRP).
Menurut penuturan Retno Wahyu Ningsih, selaku redaktur
majalah, tema tersebut terinspirasi dari maraknya pembangunan di Indonesia yang
banyak dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang dan aspek
lingkungan. “Meski proyek [MMRP]
ini tetap berjalan dengan
harapan besar dan janji yang terlihat menjanjikan di mata masyarakat, tapi dalam
pembangunannya masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatian
lebih serius lagi. [Pembahasan] hal ini sudah termuat dalam bahasan majalah pada tiga rubrik
utama,” papar Retno.
Sebagai acara tahunan yang sangat dinantikan, launching
majalah edisi 41 ini dihadiri oleh kurang lebih seratus peserta dengan tamu
undangan civitas akademika IAIN Ponorogo, Ormawa, UKM/UKK, komunitas kampus dan luar kampus,
serta teman-teman LPM instansi lain. Acara yang
diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Muchlis Daroini, selaku Pembina
LPM aL-Millah, menjadi simbol lahirnya karya baru dari Lembaga Pers Mahasiswa ini.
Selain peluncuran karya baru, agenda dialog interaktif
yang dihadiri oleh Murdianto dari Gusdurian Ponorogo dan Wahyu Eka Setyawan
dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur menjadi acara inti. Dialog
dengan tajuk “Dimensi Manusia dalam Pembangunan” ini, berlangsung dengan
antusiasme peserta dan pembicara melalui sesi tanya jawab yang dipandu oleh
Muhammad Ma’ruf selaku moderator.
Singgih Wahyu Nur Arfiansyah, Ketua Pelaksana launching
majalah edisi 41 dan dialog interaktif, menuturkan bahwa latar belakang
diputuskannya tema ini karena pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah sering
kali melupakan aspek yang tak kalah penting. “Pembangunan banyak menimbulkan
ketimpangan, baik dari lingkungan maupun sosial. Sebab kita melihat, bahwasanya
pembangunan yang dilakukan pemerintah sering kali melupakan [peran] masyarakat.
Jadi kita memfokuskan hal ini, juga karena tema majalahnya pembangunan
[memiliki keselarasan],” jelas Arfiansyah.
Topik pembangunan dan lingkungan, khususnya bahasan
pembangunan MMRP, ternyata tidak banyak diketahui. Hal ini selayak yang
diungkapkan oleh Tansa Navira Alysia Nasa, salah satu peserta dialog, bahwasanya
ia mengetahui adanya pembangunan monumen tersebut melalui acara ini. “Aku
baru tahu kalau ternyata di Ponorogo ada pembuatan ini, apa namanya, monumen.
Jadi, ya ini tadi juga aku tahunya dari [dialog] sini. Oh, ternyata di Ponorogo
mau dibuat ini [MMRP]. Terus tadi sempat aku searching juga di Google,” terangnya.
Pengerjaan majalah selama berbulan-bulan dengan
diiringi kegiatan perkuliahan, menjadi tantangan tersendiri bagi kru LPM
aL-Millah. Berbagai tanggapan dari para peserta turut menjadi ulasan tersendiri.
Seperti yang dituturkan oleh Fadilatul Munawaroh, yang tertarik pada desain
sampul majalahnya. Ia juga menambahkan bahwa pembicara yang didatangkan bagus
dan isi majalahnya dinilai mengikuti perkembangan di era sekarang ini. Fadila juga
menantikan kesempatannya untuk mengikuti launching majalah LPM aL-Millah
di edisi selanjutnya. “Tadi baru lihat-lihat, dari cover-nya aja udah
cukup menarik untuk saya,” tuturnya.
Untuk
ke depannya Tansa berharap majalah LPM aL-Millah dapat makin berkembang dan
menjadi motivasi orang-orang untuk menulis. Sebab dalam lingkup mahasiswa,
tidak semua memiliki ketertarikan terhadap kepenulisan, tetapi kru LPM
aL-Millah dapat mengemasnya dengan apik dan unik. ”Dari [LPM] aL-Millah
sendiri dapat mengemas dengan apik dan unik. Orang-orang akan tertarik: untuk
apa nih? Kira-kira gitu,” pungkas Tansa. Seperti yang diharapkan oleh Retno,
bahwa majalah ini semoga dapat bermanfaat bagi siapapun.
Penulis: Laila, Hani, Justmine
Reporter: Laila, Hani, Justmine
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.