Banyak Paslon Tunggal, Pengambilan Nomor Urut Tetap Digelar
lpmalmillah.com - Selasa
(25/02/2025), Kongres IX RM IAIN Ponorogo telah menyelesaikan pengambilan nomor
urut bagi peserta Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang lolos verifikasi. Sebelumnya, Senin
(24/02/2025), Komisi Pemilihan Umum
Mahasiswa (KPUM) menggelar pengambilan nomor urut di Institut dan Fakultas
Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD). Kemudian dilanjutkan di Fakultas
Syariah (Fasya), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI), dan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FTIK) pada hari berikutnya.
Dalam
pelaksanaannya, tempat yang digunakan, baik institut maupun fakultas, berbeda
satu dengan yang lain. Pengambilan nomor urut tingkat institut dilaksanakan di
Gedung Indrakila kampus 1 IAIN Ponorogo, sedangkan untuk tingkat fakultas
dilaksanakan di aula fakultas masing-masing. Kegiatan ini juga disiarkan secara
langsung di akun Instagram KPUM.
Menilik
akun Instagram @kpum_iain_ponorogo, sebelum pengambilan nomor urut, KPUM telah melakukan
pembukaan pendaftaran bagi calon peserta Pemira dan verifikasi berkas guna
menetapkan calon terpilih. Setelahnya, pengambilan nomor urut dilaksanakan
dalam dua hari. Rincian nama-nama calon Pemira beserta nomor urutnya sudah dapat
dilihat pada akun instagram KPUM, baik institut maupun tiap fakultas.
Dari
nama-nama calon yang diumumkan, ditemukan bahwa terdapat banyak pasangan calon
(paslon) tunggal, dari ranah fakultas maupun institut. Menanggapi adanya paslon
tunggal dari ranah Institut, terutama dalam tingkat Dewan Ekstekutif Mahasiwa
Institut (Dema-I), Triyanto Romadhon selaku Ketua KPUM Institut mengungkapkan
alasan terkait adanya paslon tunggal. “Itu dikarenakan mungkin dari
teman-teman angkatan 22 itu belum ada yang siap untuk naik menjadi Ketua dan
Wakil Ketua Dema,” ungkapnya.
Tidak
hanya Triyanto, Iqbal Desvio Achmad selaku calon Ketua Dema-I memberikan
tanggapannya terkait calon tunggal pada ranah Dema-I. Ia merasa jika lebih dari
satu paslon, suasana demokrasi akan lebih
menyala. “Soalnya semisal dua pasangan atau pun tiga itu kan lebih
menyala terkait pesta demokrasi mahasiswa sendiri," tanggapnya.
Tanggapan
lain terkait adanya calon tunggal muncul dari Dimas Bayu selaku Ketua KPUM
FTIK. Dimas mengaku bahwa sudah mensosialisasikan terkait Pemira, dan
permasalahan adanya paslon tunggal itu mungkin dari mahasiswa sendiri. "Yang
penting kita sudah mensosialisasikan dan sesuai dengan asas yang ada di P-KPUM,
yang kongres sendiri sifatnya bebas, umum, rahasia dan lain sebagainya itu.
Jadi, secara internal mungkin dari mahasiswanya sendiri ada yang tidak
minat," jelas Dimas.
Meskipun
terdapat banyak paslon tunggal, pengambilan nomor urut tetap dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang ditetapkan, tanpa perpanjangan waktu pendaftaran.
Dengan banyaknya paslon tunggal, dapat dipastikan bahwa dalam Pemira nanti akan
banyak paslon yang menghadapi kotak kosong.
Terakhir,
Alya Muslifah Muhella sebagai Ketua KPUM FEBI berharap kegiatan dapat berjalan
aman, damai, sportif baik semua. "Ya, harapanku semoga Pemira Kongres
IX ini, tentram, aman, damai. Intinya sportif lah dari segala Daerah Pemilihan
(Dapil) kayak Sema, Dema, sama HMJ-nya sportif semua. Enggak ada yang kayak
membuat rusuh, membuat ricuh kayak gitu. Dan harapannya enggak cuma di FEBI, (tapi
juga) di semua Jurusan, di semua Fakultas,” harapnya.
Penulis: Dhea, Laisya, Annisa, Putri
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.