Berbeda Waktu Pelaksanaan, Tiga Fakultas Gelar Debat Calon di Pagi Hari
lpmalmillah.com - Rabu (26/02/2025), debat calon peserta Pemilihan Umum
Raya (Pemira) pada tingkat fakultas telah diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan
Umum Mahasiswa (KPUM). Acara debat calon
dilaksanakan di masing-masing fakultas. Debat calon ini dilaksanakan untuk
penyampaian visi, misi, maupun program kerja dari setiap calon yang telah
ditetapkan.
Pada debat calon kali ini, tiga fakultas yakni Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Syariah (Fasya), dan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) memulai acara debat pada pagi hari. Lain halnya
dengan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) yang memulai acara pada
siang hari.
Alasan dimulainya acara debat pada pagi hari pun beragam.
Muhammad Izdad Niam Al-Kafi, Ketua KPUM Fasya, menyampaikan jika debat dimulai
di pagi hari agar tidak memberatkan KPUM. ”Sebenarnya kita melihat pada kondisi, kita lihat FUAD
sendiri jam satu (siang) baru mulai, nah selesainya perkiraan malam. Kita
memilih waktu awal dan walaupun begitu kita minta dispen begitu, biar tidak
memberatkan rencang-rencang (teman-teman), para KPUM maupun PPS,” ujar Niam.
Di sisi lain, Alya Muslifah Muhella sebagai Ketua KPUM
FEBI menyampaikan bahwa debat harus dimulai pagi hari karena adanya batasan
waktu di fakultas tersebut. ”Di FEBI sendiri, kita punya jam terbatas. Kita
cuma punya waktu sampai jam empat (sore), jadi semua kegiatan itu harus selesai
di jam setengah empat. Jadi misalnya ada dari KPUM FUAD yang pelaksanaannya
sampai malam, tapi di FEBI sendiri enggak bisa karena kita punya jam maksimal
itu sampai setengah empat,” ungkapnya.
Berbeda dengan fakultas lain, KPUM FUAD melangsungkan
debat calon pada siang hari. Berdasarkan keterangan Thalia Rose, Ketua KPUM
FUAD, pemilihan waktu siang sampai malam hari karena memilih waktu yang tidak
mengganggu perkuliahan. ”Karena ini hari aktif masuk kuliah, jadi kita
memilih waktu yang tidak merugikan. Sudah dipertimbangkan juga untuk KPUM dan
PPS FUAD ini, mereka lebih memilih untuk kuliah dulu daripada acaranya
dimajukan,” jelasnya.
Meskipun terdapat perbedaan dalam waktu pelaksanaan,
secara mekanisme masih sama dengan sebelumnya. Debat calon dimulai dengan penyampaian
visi, misi, dan program kerja dari calon ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (Dema-F), yang dilanjutkan dengan
pertanyaan dari panelis dan penonton. Sedangkan untuk calon Senat Mahasiswa
Fakultas (Sema-F), hanya menyampaikan visi dan misi, dilanjutkan dengan pertanyaan
dari penonton.
Terakhir, Niam menyarankan agar kedepannya diperjelas
terkait teknis pelaksanaan. ”Saran saya sebenarnya terkait teknis saja untuk
diperjelas, karena kita hanya mengetahui gambaran umum saja terkait
pelaksanaan. Sebenarnya paham, tetapi tidak ada transparansi yang jelas terkait
mekanismenya dan menyesuaikan setiap fakultas,” ungkapnya.
Penulis: Putri, Zulfi
Editor: Rena
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.