Iklan Layanan

Cuplikan

Gagasan Baru Evi Muafiah dalam Periode Kepemimpinan Kedua

Foto: iainponorogo.ac.id

lpmalmillah.com - Senin (24/03/2025) menjadi awal baru pada dinamika kehidupan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Setelah melalui proses demi proses pemilihan rektor, hari ini Evi Muafiah ditetapkan sebagai Rektor IAIN Ponorogo periode 2025–2029, menggugurkan lima bakal calon rektor lainnya. Nasaruddin Umar selaku Menteri Agama Republik Indonesia (RI) secara langsung melantiknya di operation room gedung pusat Kementerian Agama (Kemenag). Sekretaris Jenderal, Kamaruddin Amin dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno turut hadir dalam pelantikan dan bertindak sebagai saksi.

Tak hanya Evi, pada kesempatan yang sama juga dilantik tiga rektor dari perguruan tinggi Islam lainnya, yaitu:

  1. Prof. Dr. Zaenal Mustakim, M.Ag. sebagai Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (2025–2029)
  2. Prof. Dr. Danial, M.Ag. sebagai Rektor IAIN Lhokseumawe (2025–2029)
  3. Prof. Dr. Ida Umami, M.Pd., Kons. sebagai Rektor IAIN Metro Lampung (2025–2029)

Dilansir dari kemenag.go.id, Umar menyatakan bahwa keempat rektor yang dilantik hari ini telah melalui seleksi yang ketat dan dipilih berdasarkan rekomendasi tim penilai. “Kami sangat percaya bahwa kalian setelah dilakukan berbagai macam seleksi yang berlapis dan juga atas rekomendasi dari tim penilai dan berbagai macam perkembangan, maka akhirnya saudara-saudarilah yang dipilih untuk menjadi pimpinan di perguruan tingginya masing-masing,” ujarnya.

Menjadi Rektor IAIN Ponorogo bukanlah jabatan baru bagi Evi setelah sebelumnya ia menjabat pada posisi serupa di periode 2021–2025. Meskipun demikian, tonggak baru kepemimpinan tidak akan lengkap tanpa adanya pembaruan. Dari segi visi dan misi, Evi pernah menawarkan gagasannya melalui Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) aL-Millah IAIN Ponorogo.

Evi menyatakan dirinya akan berkomitmen untuk  melanjutkan pencapaian gemilang yang telah diraih pada periode sebelumnya dan memantapkan posisi IAIN Ponorogo ke tingkat yang lebih tinggi, sesuai dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat global. Visi yang diusung adalah mewujudkan IAIN Ponorogo sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam negeri yang unggul, berdaya saing global, dan berkontribusi pada pengembangan keilmuan Islam yang inklusif dan inovatif untuk masyarakat madani di era society 5.0 pada tahun 2029.

Visi tersebut dia jabarkan melalui enam misi kepemimpinan, yaitu:

  1. Penguatan mutu pendidikan
  2. Riset unggul dan publikasi
  3. Pemberdayaan masyarakat
  4. Konektivitas global dan akreditasi internasional
  5. Pusat inovasi sosial dan teknologi
  6. Infrastruktur dan digitalisasi

Salah satu prioritas utama dalam periode kepemimpinan 2025–2029 adalah program peningkatan mutu perguruan tinggi yang bertujuan untuk memperkuat peran IAIN Ponorogo sebagai institusi unggulan, inklusif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan global. Dengan adanya prioritas ini, dia optimis untuk melanjutkan transformasi IAIN Ponorogo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari.

Berbekal pengalaman dari periode sebelumnya dan gagasan yang telah dicetuskan, harapnya kepemimpinan Evi pada periode ini akan membawa IAIN Ponorogo pada perkembangan dan kemajuan. Sosoknya pun diharap dapat memberi peran lebih dari seorang akademisi, melainkan juga menjalankan fungsi dakwah. Hal ini selaras dengan penuturan Umar dalam sesi pelantikan. “Saudara-saudara, kepemimpinan tidak hanya diminta untuk menjadi manusia akademik yang sejati, tapi juga ada beban tambahan, harus berfungsi sebagai da’i atau mubaligh atau menjalankan fungsi dakwah untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat non-akademik sekalipun,” tutur Umar.


Penulis: Heris
Editor: Rena

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.